Dalam sambutannya, Sekdakab Aceh Besar Drs Sulaimi MSi kegiatan tersebut sangat strategis, karena data SIKS-NG akan menjadi dasar penganggaran dan pelaksanaan berbagai program penanganan kemiskinan. Data SIKS-NG tingkat kabupaten juga akan diserahkan ke tingkat provinsi untuk diverifikasi dan divalidasi untuk selanjutnya dikirim ke pemerintah pusat. Sebelum dikirim ke pemerintah pusat, data terlebih dahulu disahkan oleh Bupati Aceh Besar. Dengan demikian diperoleh data yang valid, mulai dari pusat, provinsi, kabupaten hingga ke semua gampong.
Menurut Drs Sulaimi MSi, Kabupaten Aceh Besar memiliki wilayah yang sangat luas. Karena itulah, kontribusi dan peran para operator gampong untuk menyukseskan SIKS-NG tersebut selalu sangat diharapkan. Apalagi, jelasnya, data yang valid merupakan unsur yang sangat penting dalam mendukung pembangunan daerah.
Sekdakab Aceh Besar itu juga mengajak semua stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama ikut komit membangun Aceh Besar yang lebih baik dan sejahtera. Khusus kepada peserta Bimtek, diharapkan untuk mengikuti seluruh kegiatan dengan baik dan selanjutnya bekerja profesional serta sungguh-sungguh demi kelancaran Program SIKS-NG.
Sementara itu, ketua penyelenggara Nuradiana SSTP melaporkan, selain operator gampong, Bimtek itu turut dihadiri TKSK yang berperan sebagai pengawas verval DTKS dan juga petugas SLRT yang berperan aktif sebagai pemeriksa data.
Ditambahkannya, Bimtek SIKS-NG tahun 2021 akan dilaksanakan secara paralel untuk 604 dari 23 kecamatan se-Aceh Besar dan akan dilaksanakan sejak 22 Maret hingga 6 April 2021. Untuk tahap pertama, Bimtek diikuti 72 peserta, masing-masing dari Kecamatan Seulimuem sebanyak 47 orang, Kota Jantho sebanyak 13 orang, dan Lembah Seulawah 12 orang. (mariadi/rel)
0 facebook:
Post a Comment