Banda Aceh - Lamuri. Sejak Jum`at (7/9), sejumlah aktivis sejarah dan arkeologi yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA) menggelar pameran foto dan benda cagar budaya dengan tema “Lamuri, Sejarah dan Peradaban Aceh yang Terancam, ”bertempat di depan halaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Menurut Nur Asiah, salah seorang aktivis yang ditemui wartawan (8/9) di lokasi pameran, kegiatan ini akan dilaksanakan di beberapa titik yang ramai dilewati oleh masyarakat seperti di depan Masjid Raya Baiturrahman, Lapangan Tugu Darussalam, dan Musium Tsunami Aceh.
“Di sini kita laksanakan lebih kurang sepuluh hari, lalu di beberapa titik lainnya setelah mendapat izin dari pihak terkait,” kata Ibu Nur dengan background Sarjana Sejarah. Kegiatan ini, tambah Nur Asiah, adalah untuk menggugak kesadaran masyarakat Aceh akan situs cagar budaya Kerajaan Lamuri yang merupakan cikal bakal Kerajaan Aceh Darussalam, bahkan menurut beberapa peneliti sementara ini, Islam lebih awal dipeluk di Lamuri dibandingkan Pasai.
“Sejak 2009, situs budaya dan sejarah ini terancam hilang akibat rencana pembangunan lapangan Golf oleh investor dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. “Bila tidak kita yang menjaga dan memperjuangkannya, suatu hari masyarakat aceh akan kehilangan bukti sejarahnya, kejayaan masa lalu kita hanya tinggal cerita belaka,” kata salah seorang aktivis lainnya menambahkan. Sejauh ini, lembaga-lembaga terkait sudah mulai memberi pe rhatian bagi pentingnya memelihara situs sejarah Lamuri ini, namun kita tentu menunggu langkah serius dan nyata dari pemerintah, bukan hanya ungkapan prihatin semata. (aba) KemenagNews