Kali ini penulis mengajak
pembaca untuk mengenal idola, karena masing-masing
orang punya idola tergantung kapasitas
dan apa yang diidolakannya. Kita tahu
bahwa seseorang yang mengidolakan
sang idolanya akan mengikuti apa saja
yang dipakai, dilakukan dan dibicarakan
oleh sang idolanya. Baik pakaiannya, cara
berjalannya, tingkah lakunya bahkan
sampai cara tidurpun akan dicontoh dan
dilakukan agar sang pengidola merasa
dirinya juga menjadi sang idola. Di sini
penulis memberikan contoh ada anak
muda yang mengidolakan seorang artis
maka dia akan memakai apa yang dipakai
si artis, berbicara laiknya si artis, bertingkah
laku bagai si artis pokoknya apa saja yang
dilakukan si artis tadi.
Nah begitupun kita,
pasti punya idola masing-masing
walaupun tidak sampai menjadi sang idola
ataupun berpura-pura menjadi IDOLA.
Menurut kamus, idola sebenarnya
berasal dari kata 'idol' [English] yang
berarti 'pujaan'. Maka dari itu seorang yang
kita puja itulah yang menjadi idola. Nah,
dipandang dari segi agama Islam yang
Rahmatan lil 'alamin. Idola yang baik
adalah yang bisa menjadi panutan, yang
bisa menunjuki jalan kebenaran, yang
membawa kita ke surga, bukan malah
membawa kita ke neraka. Tokoh idola itu
baiknya yang punya misi menegakkan
agama Allah sehingga kita juga akan ikut
akan misi-misi dakwahnya. Rasulullah SAW
sebagai seorang Rasul yang mulia sudah
sepantasnya harus kita idolakan, karena
beliau telah memberikan contoh dan sifatsifat
yang sempurna untuk kita teladani,
yang telah membawa ummat manusia
dengan misi-misi dakwahnya yang luar
biasa dengan dibarengi perangai dan
akhlak yang mulia. Sudah sepatutnya pula
kita mengikuti sunnahnya yang di dalam
sunnah itu ada kejayaan, meneladani cara
hidupnya yang membawa kepada jalan
kebenaran.
Di akhir tulisan singkat ini penulis
juga mengajak pembaca untuk beralih
idola dari mengidolakan orang-orang kafir
menjadi mengidolakan para tokoh-tokoh
pejuang agama Islam dan Nabi-nabi
terutama Nabi Muhammad SAW. Itulah
sebenarnya sang idola yang patut kita
idolakan.
“ta teumimang rayeuk ngon cuet
Beu jeut keu buet 'oh ta cok harga
ta meurunoe bak nyang jroh buet
Adak bacut pih na makna”