Patut kita bersyukur kepada Allah SWT karena hingga
detik ini kita masih diberikan
kesempatan untuk menghirup segarnya
udara di bumi Allah ini. Usia kita terus
bertambah dan jatah hidup kita semakin
berkurang. Waktu itu terus berjalan ke
depan dan tidak bisa diputar kembali ke
belakang. Tanpa terasa kita sudah berada
di akhir tahun 2012. Penghujung tahun
ibarat detik-detik terakhir dimana
lembaran-lembaran buku hidup kita
hampir penuh dan kita bersiap-siap untuk
memulai catatan kehidupan yang baru
pada episode selanjutnya. Itu pun kalau
Allah SWT masih berkenan memberikan
kita kesempatan.
Biasanya di akhir tahun begini,
perusahaan-perusahaan besar atau pun
kecil akan membuat evaluasi untuk tutup
buku, yaitu menilai kinerja dan hasil yang
dicapai selama satu tahun ke belakang.
Nah, kita juga bisa membuat
penilaian terhadap diri kita pribadi. Kirakira
selama satu tahun ke belakang atau,
kalau perlu, selama hidup di dunia ini lebih
banyak catatan amal kebaikan atau catatan
amal keburukan?
Andaikan kita bisa membujuk
Malaikat Pencatat Amal, yaitu Raqib dan
'Atid, supaya mau memperlihatkan Buku
Catatan Amal kita, maka akan terpampang
jelas setiap perbuatan yang kita lakukan
selama hidup. Namun sayang sekali, kita
tidak bisa melakukan hal tersebut. Yang
bisa kita lakukan adalah mengevaluasi
sendiri sebanyak apa catatan amal baik kita
dibandingkan dengan amal buruk kita.
Hanya diri kita sendiri yang bisa menilai
dengan jujur dan para Malaikat Allah SWT
akan menjadi saksi kelak di hari Akhir.
Mungkin saja Malaikat Raqib, Sang
Pencatat Amal Kebaikan, selama ini hanya
duduk-duduk santai karena kita jarang
melakukan amal-amal kebaikan sehingga
beliau tidak menuliskan apa-apa.
Dan sebaliknya, mungkin saja
Malaikat 'Atid, Sang Pencatat Amal
Keburukan, selama ini sangat kelelahan
mencatat amal-amal keburukan yang kita
lakukan sepanjang siang dan malam tanpa
pernah berhenti. Namun satu hal yang
pasti, tidak ada satu perbuatan pun yang
luput dari catatan mereka berdua.
Apapun yang kita kerjakan akan
dicatat dan diberikan balasannya sesuai
dengan kadarnya. Sebagaimana Firman
Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Al Zalzalah
Ayat 7-8, “Barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya (7) Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya (8)”. Selama kita hidup
kira-kira mana yang lebih dominan?
Sekarang mari sejenak kita coba
hitung bersama-sama, mengevaluasi
pahala dan dosa. Seandainya kita sudah
berumur 30 tahun, berarti kita telah hidup
selama 30 x 365 hari = 10.950 hari. Nah,
anggap saja umur 0 – 10 tahun awal hidup
kita adalah bonus dari Allah SWT, masa
sebelum baligh ketika amal perbuatan kita
belum dihitung menjadi pahala dan dosa.
Berarti hitungan amal kita menjadi 20 x 365
hari = 7.300 hari. Selama hari-hari yang kita
lalui tersebut, jalan membentang menuju
syurga Allah SWT senantiasa terbuka dan
rayuan maut si Iblis pun selalu datang silih
berganti tanpa bosan-bosannya yang akan
menggiring kita untuk tinggal di neraka
bersamanya.
Coba hitung kira-kira berapa
catatan dosa yang kita lakukan dalam
sehari? Pernahkah kita mengucapkan katakata
yang menyakitkan orang lain? Atau
m a l a h m e m u k u l , m e n g a m b i l d a n
merampas hak orang lain? Pernahkah juga
kita menyakiti dan menganiaya binatang?
Atau bahkan kita merasa sombong
terhadap makhluq-makhluq Allah yang
lain. Pernahkah kita menyakiti Ayah dan Ibu
kita? Atau mungkin kita membantah dan
menghardik mereka. Pernahkah kita
mengingkari janji yang telah kita ucapkan?
Atau malah mengabaikannya karena
menganggapnya remeh. Pernahkah kita
melihat sesuatu yang diharamkan Allah?
Atau malah melakukan hal-hal yang
diharamkan. Dan masih banyak dosa-dosa
lainnya yang senantiasa meliputi kita setiap
harinya. Semuanya itu dihitung dan dicatat
oleh Malaikat 'Atid. Nah, andaikata dalam
satu hari kita melakukan satu dosa saja,
maka selama 20 tahun kita telah melakukan
1 x 7.300 hari = 7.300 dosa. MasyaAllah!
Selanjutnya, coba hitung kira-kira
berapa catatan pahala yang kita lakukan
dalam sehari? Apakah shalat 5 waktu kita
sehari-semalam sudah lengkap? Apakah
kita berbuat baik, paling kurang dengan
menebarkan salam, senyum dan sapa
terhadap sesama? Apakah hari ini kita
bersedekah dan membantu anak yatim dan
fakir miskin? Apakah kita berbuat baik
terhadap Ayah dan Ibu serta karib kerabat?
Apakah kita menjaga hak dan kewajiban
tetangga? Dan lain-lain amal yang
mendatangkan pahala sehingga dicatat
oleh Malaikat Raqib. Nah, andaikata dalam
satu hari kita melakukan paling kurang 5
kebaikan, seperti shalat 5 waktu, maka
selama 20 tahun kita telah melakukan 5 x
7.300 hari = 36.500 pahala. Subhanallah!
S e k a r a n g c o b a k i t a k a l k u l a s i
perbandingan dosa dan pahala yang telah
kita lakukan! Berdasarkan perhitungan di
atas, maka selama 20 tahun hidup kita
mempunyai 36.500 pahala – 7.300 dosa =
29.200 pahala. Pertanyaannya adalah,
Apakah kita yakin dalam sehari kita hanya
melakukan satu dosa saja? Mungkin saja
kita melakukan 5 dosa sekaligus tanpa kita
sadari atau bahkan lebih. Selanjutnya,
apakah kita yakin semua shalat kita
diterima oleh Allah SWT sehingga kita bisa
menghitungnya menjadi 5 pahala?
Mungkin saja kita tidak khusyu' atau
bahkan riya dalam shalat. Atau malah kita
meninggalkan shalat. Nah, kira-kira lebih
banyak dosa atau pahala?
Oleh karena itu, ketika Allah SWT masih
memberikan kita kesempatan hidup, maka
hendaklah kita senantiasa memperbanyak
amal-amal kebaikan. Karena sesungguhnya
apapun yang kita kerjakan di dunia ini akan
diminta pertanggung jawabannya dan
diberi ganjaran yang sesuai. Jangan pernah
malas berlomba-lomba dalam kebaikan
karena ia akan menghapus dosa. Dan
jangan pernah meremehkan dosa-dosa
kecil karena lama-lama ia akan menjadi
bukit.
Akhirnya, evaluasi yang kita lakukan
haruslah disertai dengan resolusi. Yang
diharapkan dari resolusi ini adalah
terciptanya kinerja yang lebih baik pada
tahun selanjutnya. Oleh karena itu, hidup
itu harus mempunyai target yang jelas.
Misalnya target dalam bidang spiritual
(agama), financial (ekonomi), dan
s e b a g a i n y a . H a l - h a l y a n g b i s a
diprogramkan dalam bidang agama,
seperti khatam Al-Qur'an sebulan sekali,
puasa Senin dan Kamis, Bershadaqah, dan
l a i n - l a i n n y a . H a l - h a l y a n g b i s a
diprogramkan dalam bidang ekonomi,
s e p e r t i p e n i n g k a t a n p e n g h a s i l a n ,
pengembangan bisnis, dan lain-lainnya.
Semoga dengan evaluasi pahala dan dosa
yang mantap kita bisa menikmati syurga
yang dijanjikan Allah SWT seluas langit dan
bumi. Amin!
(Sinyeu: 28.11.2012/10.30 p.m.)