1. Paksakan diri untuk berhusnudzon
(berbaik sangka) sampai 72x, jadi
misalnya : saat kita mengundang orang
lain disuatu pesta & org tsb tidak datang,
paksakan diri kita untuk mencari
kesimpulan brupa kata "MUNGKIN" dgn
baik, misalnya : mungkin dia ada
halangan, mungkin dia ada acara lain,
mungkin dia lupa & mungkin2 lainnya
sampai 72 x, baru ke 73X nya kita boleh
berfikir negatif.... kenapa? karena saat
kita mencari kata "MUNGKIN" ke lebih 30x
otak kita sudah terlanjur lelah sehingga
tdk ada kesempatan utk berfikir negatif
lagi.
2. Sebisa mungkin kurangi asupan
persepsi negatif (baik yg bersumber dari
T V, m a j a l a h , r a d i o , a p a l a g i y g
mengandung gosip, gibah & lainnya)
karena dgn semakin dikit info buruk yg
masuk ke otak kita, makin sedikit kita
berfikir negatif.
3. Hiasi fikiran kita dengan Nama2
baik Allah/Asmaul husnah, sehingga hasil
proyeksi hidup kitapun InsyaAllah
menjadi baik.
4. Nikmati sholatmu & Dzikirmu, ajaklah
hati, jiwa & fikiranmu saat melakukan sholat
& zikir, karena doa kita yg berada dlm fikiran
kitapun akan diaminkan para malaikat.
5. Ubah cara bertanya pada diri, jgn
katakan Why (kenapa) tapi ubahlah menjadi
How (bagaimana). karena kata2 Why,
mengandung makna penyesalan, putus asa
& cenderung menyalahkan orang lain.
sedangkan kata How, mengandung
pemikiran yg menantang, kreatif (thinking
out of the box) misalnya : kita sering
bertanya kenapa saya miskin? kenapa saya
yg dikasih musibah ini? kenapa bukan saya
yg berhasil? tapi cobalah kita ubah
pertanyaan tsb menjadi.... Bagaimana
caranya supaya saya tdk miskin? bagaimana
agar saya tdk dikasih cobaaan berat ini?
bagaimana saya bisa berhasil? apa yg harus
saya lakukan? Jadi ubahlah cara bertanya
pada diri kita sendiri.
6. Melatih Kata – Kata, sering kali otak
kita, salah menerjemahkan kata2 kita,
sering kali otak men "delet" sebagian kata2
yg kita ucapkan.
Misalnya : kita disuruh "Jangan
tengok kebelakang" apa yg ada dipikiran
k i t a ? m e m a n g k i t a t d k n e n g o k
kebelakang, namun tak dipungkiri, otak
kita berreaksi sebaliknya & kembali
bertanya? ada apa dibelakang? kenapa
saya tdk boleh tengok kebelakang,
sehingga "hasrat keinginan kita justru
menjadi ingin menengok kebelakang.
karena otak berusaha mendelet kata2
"jangan", sehingga menjadi "tengok
kebelakang" tdk jarang sebagain besar
manusia, malah memilih "menengok
kebelakang" dari pada "Jangan tengok
kebelakang".
Tahukan anda apa kesalahan
terbesar Nabi Adam AS, hingga
diturunkan kebumi? Jawabannya ternyata
kesalahan "Fikiran" Nabi Adam AS
diperintah Allah untuk "Tidak memakan
buah Quldi & Jangan dekati buah Quldi"
dari larangan Allah tersebut, Malah
terbesit didalam fikiran Nabi Adam AS
sebuah pertanyaan "Mengapa Allah
melarangku mendekati atau memakan
buah Quldi?" lalu apa yg dilakukan Nabi
Adam AS? beliau justru mencari "buah yg
dimaksud oleh Allah" yg dilarangnya
tersebut, memang maksud Nabi Adam
AS, untuk mengetahui buah yg mana yg
harus dijauhi? tapi apa kenyataannya?
Nabi Adam AS, malah terpelosok
kelubang larangan tersebut. Ini artinya
betapa bahayanya "Fikiran" tersebut, jika
kita tak bisa mengelolahnya. (int)