Lamurionline.com--Blang Pidie – Pengembangan sebuah sekolah kejuruan memiliki ketergantungan tersendiri terhadap sektor swasta. Sektor swasta harusnya menjadi medium bagi para pelajar kejuruan untuk mengasah ilmunya dan mencari pengalaman di dunia professional.
Sayangnya, hal tersebut belum terealisasi di Abdya. Iklim dunia usaha di Abdya masih berkutat di sektor usaha mikro.
“Jelas kami membutuhkan pihak swasta. Karea anak-anak kita butuh ruang yang lebih besar untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman baru serta untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh di sekolah,” begitu ujar Kepala SMKN 1 Blang Pidie, Zulfadhli S Si, Sabtu (16/11/2013).
Dikatakannya lagi, potensi sekolah kejuruan cukup strategis di era modern ini. Hal itu juga didukung dengan adanya kepercayaan oleh masyarakat sendiri. SMKN 1 Blang Pidie saja kini memiliki 656 pelajar.
Jumlah tersebut tentunya cukup signifikan bilamana dapat diberdayakan dengan baik melalui program kemitraan antara pemerintah dan swasta.
Apalagi, Abdya sebagai salah satu lumbung pangan di Indonesia merupakan potensi lainnya yang seyogianya mesti dioptimalkan. Potensi pertanian dan perkebunan di Abdya cukup tinggi. Sayangnya, potensi tersebut sepertinya belum mendapatkan perhatian khusus dari kalangan swasta.
Andai saja di Abdya berdiri sejumlah pabrik-pabrik pengolahan hasil pertanian dan perkebunan secara modern, tentunya potensi sumber daya manusia yang ada di sekolah kejuruan akan terpakai.
“Belum ada pihak swasta yang benar-benar serius ingin berinvestasi di Abdya. Padahal ini kan peluang yang cukup bagus,” jelas Zulfadhli.
Untuk itu dia berharap baik kepada Pemerintah Aceh, khususnya kepada Pemerintah Abdya untuk meningkatkan promosi daerah. Para pelaku sektor swasta harus melihat Abdya sebagai daerah yang ekonomi baik dari ketersediaan sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.
Di lain hal, Zulfadhli juga menjelaskan, saat ini SMKN 1 Blang Pidie memiliki lima jurusan. Kelima jurusan tersebut yakni Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, Teknik Komputer dan Jaringan, Akuntansi, dan Pemasaran. Keberadaan lima jurusan tersebut pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan daerah, sehingga para alumni dapat diberdayakan dengan optimal.
“Jadi dengan melihat sumber daya alam yang ada di Abdya, sebenarnya kami juga ingin mengusulkan jurusan-jurusan yang lain. Misal seperti Teknik Instalasi Listrik karena kita di Aceh sudah memiliki sejumlah mega proyek pembangkit listrik maupun Teknik Pertambangan dan Teknik Pengolahan Hasil Pertanian. Tapi apa daya karena sector swasta di Abdya belum berkembang,” tukasnya kecewa. Yuli Rahmad | The Globe Journal