Oleh : Muhammad Iqbal
Orang yang berbahagia dunia
akherat adalah yang bersegera untuk
bertaubat dan mulai memperbaiki
dirinya dengan segera beramal soleh
dan meninggalkan segala kemaksiatan.
Dia berusaha untuk mengubah
arah hidupnya, dari buruk menjadi baik,
dari maksiat menjadi taat, dari lalai
menjadi ingat. Hal ini bila memang
menginginkan kondisi yang lebih baik
dari sebelumnya, karena usaha
perbaikan diri berawal dari diri pribadi
sendiri.
Allah berfirman yang artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak merubah
keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri.” (QS. ar-
Ra'du: 11)
S y u m a i t h b i n A j l a n b e r k a t a ,
Oleh : Muhammad Iqbal
“Manusia ada dua golongan; orang
yang berbekal selama di dunia dan
o r a n g y a n g s e l a l u m e r a s a k a n
kenikmatan dunia, maka lihatlah dirimu
termasuk golongan yang mana. Aku
melihat dirimu senang untuk hidup
kekal di dunia, dengan alasan apa
engkau senang hidup kekal di dunia?
Jika engkau taat kepada Allah, engkau
memperbagusi ibadah kepadaNya,
mendekatkan diri dengan amal saleh
maka engkau orang yang beruntung.
Ataukah engkau senang di dunia hanya
untuk makan dan minum, bermain-main
dan mengumpulkan dunia serta
m e n g e m b a n g k a n n y a k e m u d i a n
memberi kesenangan untuk anak dan
isterimu?
Maka alangkah jeleknya
tujuan hidup seperti itu.”
Jika manusia tidak mengetahui
kapan ajalnya menjemput, maka orang
yang berbahagia adalah orang yang
selalu persiapan untuk menyambut
tamu yang agung ini dengan amal soleh
d a n i s t i q a m a h , b e r t a u b a t d a n
memperbaiki diri, sehingga dia menjadi
orang yang beruntung di dunia dan
akherat.
I m a m I b n u l J a u z y b e r k a t a ,
“Selayaknya bagi orang yang yang tidak
mengetahui kapan ajalnya datang untuk
selalu bersiap, jangan tertipu dengan
masa muda dan sehat.”
Maka orang yang berbahagia
adalah yang selalu siap untuk berjumpa
dengan Allah, dia bersegera untuk
taubat dan beramal soleh. Tidak bosan
untuk intropeksi diri, dalam setiap jam,
hari, bulan dan tahunnya, hingga
kematian menjemput sedangkan dia
dalam keadaan sadar dan sudah siap