Oleh : Ahmad Faizuddin, M.Ed
Suatu malam ketika shalat
Tarawih di Masjid Sultan Haji
A h m a d S h a h , G o m b a k ,
Selangor, Malaysia, tiga kanak-kanak
berumur sekitar 5 tahunan berdiri di
samping saya. Mereka dengan khusyu'
melaksanakan shalat Tarawih mengikuti
gerakan-gerakan Imam bersama-sama
dengan jama'ah yang lainnya. Ketika anakanak
yang lain asik bermain dan berlari-lari
di bagian belakang dan halaman Masjid,
mereka bertiga berdiri dengan manisnya
d a l a m s h a f s h a l a t , S u b h a n a l l a h .
Kalau kita baca sejarah
tokoh-tokoh besar di dunia,
umumnya mereka adalah orangorang
yang terbiasa hidup disiplin
sejak masih kecil. Dalam hal ini
tentu saja keluarga memainkan
peranan penting dalam mendidik
dan mengarahkan mereka untuk
membiasakan diri melakukan halhal
yang benar. Siapa tahu ketiga
anak-anak tersebut suatu saat nanti
akan menjadi orang-orang besar
InshaAllah.
S e b e n a r n y a n i l a i - n i l a i
disiplin dalam agama Islam itu sangatlah
tinggi.
Berbagai macam ibadah yang kita
lakukan adalah untuk membuat kita
disiplin. Contohnya, kita diperintahkan
menjaga waktu-waktu shalat sejak bangun
tidur sampai tidur kembali. Lebih-lebih lagi
waktu shalat Shubuh ketika tidur menjadi
perkara paling indah di dunia ini.
Kalau orang tua tidak membiasakan
anak-anaknya untuk bangun ketika azan
berkumandang, maka kemungkinan besar
mereka akan terbiasa bangun kesiangan
dan melewatkan waktu Fajar yang tidak
ternilai harganya.
Ibadah kepada Allah SWT adalah
sarana paling efektif untuk belajar disiplin.
S h a l a t , s e l a i n d i a n j u r k a n u n t u k
melaksanakannya tepat waktu, ada aturanaturan
yang jelas mulai dari tata cara
berwudhu' sampai bacaan dan gerakan
s h a l a t . S e l a i n i t u , i b a d a h p u a s a
mengajarkan kita supaya disiplin dalam
menjaga makan, minum dan hal-hal yang
dapat membatalkan puasa. Dan semua
ibadah lainnya mengarahkan kita supaya
disiplin dan memanfaatkan waktu dengan
sebaik-baiknya.
Tantangan utama dari disiplin
adalah menunda-nunda untuk berbuat.
Biasanya kalau penyakit malas sudah
menyerang, maka kita akan terbuai untuk
melakukannya nanti saja. Ah, sebentar lagi
ah! 5 menit lagi … terus tertidur sampai 5
jam, hehe… Akhirnya waktu berlalu tanpa
menunggu kita sama sekali. Obatnya harus
minum pil semangat. Niatkan semuanya
ikhlas karena Allah, berdo'a semoga
dimudahkan dan lakukan pekerjaan
dengan penuh semangat.
Belajar disiplin sangat erat
kaitannya dengan penggunakan waktu
secara efisien. Islam menganjurkan
ummatnya untuk menggunakan waktu
dengan sebaik-baiknya. Allah SWT
berfirman: Demi masa (1) Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian
(2) kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran (3) (Q.S. Al-'Asr: 1-3).
Waktu itu sangat singkat dan
berharga. Seandainya kita tidak dapat
memanfaatkan waktu dengan sebaikbaiknya
maka sungguh kita akan menjadi
orang-orang yang rugi. Orang-orang yang
berhasil adalah mereka yang dapat
mendisiplinkan diri dengan menjaga
waktu. Mereka senantiasa mengisi
waktunya dengan mengerjakan amal-amal
shaleh.
Di akhirat nanti kita semua akan
diminta pertanggung-jawaban terhadap
waktu yang telah diberikan kepada kita
selama di dunia ini. Dalam sebuah Hadis
Shahih dari Muadz bin Jabal, Rasulullah
SAW bersabda, “Tidak akan bergeser
sepasang kaki seorang hamba pada hari
kiamat sehingga ia ditanya empat perkara:
bagaimana umurnya ia habiskan,
bagaimana waktu muda ia gunakan,
bagaimana harta bendanya di dapatkan
dan dibelanjakan, dan apa yang telah
dikerjakan dengan ilmunya” (H.R.
Thabrani).
Hanya orang-orang yang disiplin
menjaga waktu dan mau mengerjakan
amal shaleh dengan segeralah yang akan
selamat dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut. Semoga kita menjadi salah satu
diantaranya, Amin. Disiplin haruslah
dimulai sejak dini supaya kita menjadi
orang yang terbiasa berbuat hal-hal yang
baik, bukan orang yang terbaik berbuat
hal-hal yang biasa. Wallaahua'lam.
© Akhi (Gombak: 16.07.2014, 9:30 a.m.)