Lamuri-Kuta Cot Glie. Tiga unit rumah warga Gampong Ie Alang Mesjid, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, Senin (29/9) bakda subuh, musnah terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu, tapi kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Ketiga rumah milik warga yang rata dengan tanah itu, masing-masing rumah permanen milik Keuchik Ie Alang Mesjid, Sakdan (50). Lalu rumah panggung berkontruksi kayu, milik Zaimah (35) janda beranak tiga, serta satu rumah lainnya berkontruksi permanen milik mantan Keuchik Ie Alang Masjid, Musafir (43).
Musibah kebakaran itu pertama kali disampaikan oleh Muklis, tokoh pemuda di Kecamatan Kuta Cot Glie, sekitar pukul 07.30 WIB, kemarin. Tapi, dia mengaku tidak tahu persis kejadian kebakaran yang menghanguskan tiga rumah warga tersebut. “Tadi pagi (kemarin-red) saya ditelepon oleh Muhammad Fajri, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa Kuta Cot Glie atau Ippermata dan mengabari tentang kebakaran itu. Lalu menurut keterangan yang saya peroleh disebutkan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 06.00 WIB,” ungkap Muklis.
Sementara itu, Hidayatullah (21) anak kandung Keuchik Sakdan mengatakan, kebakaran yang ikut menghanguskan rumah orang tuanya itu, menyebabkan dua sepeda motor serta tujuh sepeda di dalam bengkel milik ayahnya, dan barang perabotan rumah tangga serta barang berharga lainnya musnah terbakar. “Barang yang berhasil kami keluarkan hanya lemari baju dan surat-surat penting, seperti ijazah dan dokumen lainnya. Selebihnya habis terbakar,” ujar Hidayatullah.
Ia menyebutkan pada saat rumah orang tuanya ikut terbakar, Hidayatullah, tidak berada di sana. Karena dia tidur di tempat kawannya di Gampong Leupung Baleue, Kuta Cot Glie. “Saya tidak tahu persis bagaimana kejadiannya. Tapi, api katanya pertama kali muncul dari rumah Cek Zaimah. Informasi begitu dan sempat terdengar suara ledakan sebelum api membesar dan menjalar rumah lainnya. Namun, pastinya sumber api itu berasal dari mana, apa itu dari kompor gas atau yang lainnya, saya juga tidak tahu. Karena pada saat terjadi kebakaran saya tidak tidur di rumah,” ungkap Hidayatullah.
Ia mengungkapkan, pada saat api mulai menjalar dan sedang melumat ketiga rumah itu, termasuk rumah milik orang tua, pertolongan penyiraman sempat dibantu oleh warga setempat serta sejumlah pihak lainnya. “Kalau saja tiga mobil pemadam milik Pemkab Aceh Besar tidak salah jalan saat menuju ke lokasi, mungkin ada di antara rumah yang terbakar ini berhasi diselamatkan. Tapi, apapun itu, musibah kebakaran ini sudah menjadi ketentuanNya semua,” sebut Hidayatullah.
Ia juga menjelaskan rumah orang tuanya itu juga merangkap usaha bengkel, ikut terbakar dan seluruh peralatan bengkel habis terbakar, termasuk tujuh sepeda. “Saya berharap musibah yang kami alami ini, ada perhatian dan bantuan dari Pemkab Aceh Besar. Apalagi di depan mata dan tinggal beberapa hari ke depan Hari Raya Idul Adha akan tiba,” sebutnya.
Sementara Camat Kuta Cot Glie, Tajuddin SSos yang dihubungi secara terpisah menyebutkan, para korban kebakaran dari tiga kepala keluarga itu kini ditampung sementara di tenda darurat, di samping ketiga rumah milik korban terbakar. “Para korban sebanyak 17 jiwa terdiri atas tiga kepala keluarga, kini ditampung sementara di tenda darurat, tepatnya di samping rumah mereka yang terbakar. Sejauh ini untuk bantuan tanggap darurat telah mulai disalurkan oleh pemkab melalui Dinas Sosial Aceh Besar,” sebut Tajuddin.
Ia menjelaskan Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah sudah meninjau langsung ke lokasi kejadian kebakaran. Begitu juga dengan Muspika Kuta Cot Glie.(Mir/Prohaba)