Matahari belum sepenuhnya menampakkan dirinya akan tetapi kebulan asap dan
aroma harumnya kopi aceh sdh tercium dlm radius beberapa meter dari tempatnya.
Sebutlah di sebuah kedai kopi milik bang asan ini, pagi-pagi begini sudah
banyak pengunjungnya, ada yang sudah datang dari habis subuh tadi dan sedang
asik menikmati nikmatnya secangkir kopi. Ada pula yang baru sampai dan langsung
memesan sesuai dengan selera masing-masing. Itulah sedikit gambaran kebiasaan
mayoritas masyarakat Serambi Mekah ini. Tidak afdhal sepertinya kalau tidak
memulai aktifitasnya di pagi hari dengan tidak menenggak secangkir kopi di warung kopi.
Namun terkait dengan kondisi di atas, sejatinya sebuah
kedai kopi itu tidak hanya menjadi sebuah tempat untuk menikmati kopi saja dan
menghabiskan sepanjang hari ditempat itu tanpa melakukan sesuatu apapun.
seperti yang terjadi selama ini, banyak Warung-Warung kopi yang
bermunculan hanya menjadi tempat kumpul
dan berleha -leha tanpa memiliki tujuan dalam mendirikannya sehingga sering
dikaitkan dengan hal-hal yang negatif. Betapa tidak, karena kalau berbicara
masalah warung kopi pasti yang sering kita dapati adalah tempat berkumpulnya
sekawanan anak muda yang pengangguran, terus tempat main batu atau gaplek, atau
hanya sekedar tempat mampir saja tanpa ada nilai tambahnya. padahal di dalam
islam sendiri sering sekali diingatkan tentang menggunakan waktu dengan benar.
Allah dalam surat Al 'Ashr bersumpah demi waktu bahwa pada dasarnya manusia ini
merugi dengan waktunya. Waktu itu tidak dapat diulang sedetikpun. Maka dari itu
, diharapkan kita bisa menggunakan waktu dan peluang ini dengan sebaik-baiknya.
Kembali kemasalah kedai kopi, warung kopi yang diharapkan muncul pada saat ini
adalah warung kopi yang mampu menambah nilai jualnya dengan berinovasi untuk
menjadi kedai kopi yang edukatif yaitu yang lebih mendidik dan mencerdaskan
serta informatif yaitu mampu memberikan info -info terbaru kepada masyarakat
sehingga terkesan lebih maju. Dalam hal edukatif misalnya bisa saja pemilik
warung menghias warungnya dengan
pajangan-pajangan atau tulisan-tulisan yang bisa dibaca oleh para
pengunjung, atau menambah bacaan-bacaan selain koran misalnya. Sedangkan dalam
hal informatif misalnya, si pemilik warung tidak hanya menyediakan minuman dan
makanan saja akan tetapi bisa juga menyediakan info-info terkini selain yang
ada di TV yang bisa menambah pengetahun bagi pengunjungnya. Sehingga citra
negatif yang melekat pada warung kopi itu pelan-pelan bisa terhapus. Memang
diakui tidak mudah untuk menuju ke arah sana tanpa kesadaran dari masyarakat
itu sendiri dan tekad yang kuat, ditambah lagi dengan kondisi aceh seperti
sekarang ini. Ya, paling tidak ada niat
untuk sebuah perubahan. Wallahu a 'lam...
0 facebook:
Post a Comment