Dulu, katanya kalau duduk-duduk di
warung kopi dianggap orang yang tidak berpendidikan dan tak punya pekerjaan. Bahkan duduk
diwarung kopi adalah sesuatu yang tabu, dianggap pekerjaan yang sia-sia khususnya bagi anak-anak muda.
Sehingga tak heran bila kita hanya melihat orang-orang tua saja yang tampak di
warung-warung kopi sambil meneguk kopi saling ngobrol dan senda gurau.
Lain dulu,
lain sekarang.
Zaman tentu
saja telah berubah dan banyak hal telah berubah pula, sesuatu yang tabu
terkadang telah ditelan masa dan dikemas dengan sesuatu yang lebih bermanfaat
dan berguna. Memang belum banyak berubah jika kita masuk ke pasar rakyat kita
melihat warung
kopi tampak
seadanya berdinding papan dan berbangku kayu. Namun pengunjung yang kebanyakan adalah
dari kalangan muda dan orang tua seakan tak pernah kosong. Lain lagi halnya
kita lihat dari sudut kota sampai ke pusat keramaian kota terlihat warung kopi hampir
disepanjang jalan. Walaupun beribu warung kopi yang bahkan berdempetan satu
sama lain namun setiap warung kopi tak pernah luput dari penikmat kopi. Tidak
salah memang bila Aceh dikenal dengan julukan “Negeri 1001 Warung Kopi”.
Tidak ada yang salah bila saya melihat
keberadaan warung kopi yang begitu bertaburan di Aceh bila terus dijaga
kualitas yang telah di
akui dunia serta pelayanan yang baik dan tidak menjadikannya sebagai tempat maksiat seperti
perjudian online yang
marak selama ini. Keberadaan warung kopi secara ekonomi
telah menyumbang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi mikro yang begitu hebat. Pengusaha warung kopi kebanyakan adalah
anak-anak muda, pekerja dan pelayannya
juga dari kalangan muda, artinya lapangan kerja sangat berpotensi diserap
diwarung kopi. Belum lagi para pengrajin kue dan tukang parkir yang tumbuh dan
berkembang dari keberadaan
warung kopi. Bukankah ini sesuatu yang sangat berpengaruh dan ikut menumbuhkan
perekonomian daerah dengan tingkat perputaran uang dalam jumlah yang tidak
sedikit saat ini
berputar di warung kopi.
Saya mengintip bahwa “ngopi” istilah ke
warung kopi adalah banyak tujuan, tapi umumnya orang-orang
kita ngopi itu untuk bertemu dengan seseorang atau beberapa orang yang disana
membicarakan atau menyelesaikan suatu perkara, entah itu soal pekerjaan, bisnis
dan lain sebagainya. Artinya Ngopi adalah telah menjadi sebuah sarana yang
membudaya di Aceh sebagai tempat berkumpul/bersilaturahmi bahkan menjadi tempat
transaksi bisnis.
Ngopi Yuk !!!
SIRATHALLAH
Sekretaris
HIPMI Aceh Besar
0 facebook:
Post a Comment