Raker yang menghadirkan Wakil Bupati Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab, Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN Brigjen Pol Dr Juansih SH MHum, Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH, , perwakilan TNI dan Polri, unsur SKPD, dan puluhan keuchik serta tokoh-tokoh masyarakat di Aceh Besar.
Wakil Bupati Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab dalam kesempatan itu, mengemukakan, saat ini Indonesia darurat Narkoba mengingat 6 juta orang telah kecanduan barang haram tersebut.
Karena itu, pemerintah bersama masyarakat harus menyelamatkan mereka, termasuk dengan penguatan nilai-nilai agamis di kalangan masyarakat muslim dan generasi muda.
Tampil dengan materi Kesiapan Pembangunan di Kabupaten Aceh Besar, dalam Rangka Membangun Karakter Masyarakat yang Bebas Narkoba, Wakil Bupati Aceh Besar menambahkan, visi pembangunan Kabupaten Aceh Besar tahun 2017-2022 adalah untuk terwujudnya Aceh Besar yang maju, sejahtera, dan bermartabat dalam syariat Islam.
Untuk itu, misi yang dijalankan Pemkab Aceh Besar meliputi pelaksanaan syariat Islam, peningkatan sumber daya manusia, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan bertanggung jawab, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis mukim dan gampong, serta percepatan laju pembangunan masyarakat pesisir, terisolir dan tertinggal.
“Dari 6 misi yang yang menjadi arah pembangunan Kabupaten Aceh Besar, terdapat 3 misi yang berkaitan langsung dengan pembangunan karakter masyarakat yaitu pelaksanaan Syariat Islam, peningkatan sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis mukim dan gampong,” jelasnya.
Dalam pelaksanaan syariat Islam di Aceh Besar, mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dan aparatur di Aceh Besar, program pendidikan dan pelatihan sadar Narkoba, dan pembentukan perkumpulan penyuluh narkoba di dayah dan pengembangan seni budaya islami dan kreativitas pemuda.
Terkait dengan peningkatan sumber daya manusia, mencakup membangun bidang pendidikan formal antara lain meliputi program pemberdayaan sekolah bebas narkoba dan program penguatan pengetahuan guru tentang Narkoba.
Sedangkan pendidikan non formal meliputi program pemberdayaan masyarakat sadar narkoba dan program penyuluhan dan penguatan Pemuda serta Karang Taruna.
Di bidang kesehatan, ungkap Wabup Aceh Besar, dilaksanakan melalui Ppogram pembangunan rumah sakit dan panti rehabilitasi ketergantungan Narkotika dan obat terlarang serta penyuluhan narkoba melalui Puskesmas dan rumah sakit daerah.
Pemkab Aceh Besar juga giat memberdayakan ekonomi masyarakat berbasis mukim dan gampong.
Kegiatan yang dilaksanakan antara lain peningkatan produksi hasil tanaman pangan dan hortikultura, peningkatan populasi dan hasil peternakan beserta pengolahan, peningkatan dan pengolahan hasil perikanan rakyat baik perikanan tangkap maupun budidaya, pengembangan dan peningkatan perkebunan rakyat, pengembangan ekonomi mikro melalui koperasi, UKM dan lembaga keuangan mikro lainnya, pembinaan industri kecil, perdagangan dan optimilisasi pasar rakyat, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.
Dijelaskannya, sejak tahun 2008, BNN telah mencanangkan program alternatife development atau pemberdayaan alternatif yang bertujuan mengajak masyarakat berpola hidup sehat.
Sehingga, tidak lagi menanam ganja. Sebaliknya, masyarakat diharapkan meningkatkan keterampilan usaha tani dengan menanam tanaman komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat desa. Program tersebut telah dilaksanakan di Aceh dan Sumatera Utara yang terdiri dari sejumlah kabupaten.
Di Aceh, salah satu kabupatennya adalah Aceh Besar yang meliputi Kecamatan Seulimuem, Montasik, Kuta Cot Glie, Kuta Malaka, Suka Makmur, dan Indrapuri.
Pembinaan tersebut, tambahnya, sudah mencapai 26 kawasan, 864 orang yang dibina, 760 hektar lahan yang dialihfungsikan melalui 25 jenis tanaman alternatif.
Keberhasilan tersebut juga didukung oleh stakeholder terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, dan Perkebunan di Aceh Besar.
Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Drs Faisal Abdul Naser MH juga mengharapkan dukungan semua pihak, sehingga berbagai program untuk mewujudkan pembinaan dan peningkatan ekonomi masyarakat tersebut berjalan secara baik.
"Dukungan berbagai pihak sangat berharga untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkoba, khususnya di Aceh," pungkasnya. (Mariadi)