Foto: Lamuri |
Keempat negara yang ikut liga internasional ini yaitu Indonesia, Kyrgyztan, Mongolia, Brunei Darussalam. Pertandingan akan digelar di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Aceh, mulai 2 hingga 6 Desember.
Irwandi mengatakan, turnamen itu digelar sebagai perwujudan solidaritas dunia terhadap Aceh yang pernah dilanda tsunami pada 2004.
"Awalnya, direncanakan diikuti oleh Jepang, Thailand, Vietnam, serta Indonesia sebagai tuan rumah. Namun, karena bersamaan dengan kalendera FIFA, sejumlah negara tidak dapat mengikuti turnamen di Aceh," kata Irwandi dalam sambutannya.
Menurut Irwandi, Pemerintah Aceh melalui program Aceh Teuga (Aceh kuat) mempunyai misi untuk mengembalikan dan meningkatkan prestasi olahraga Aceh, salah satunya melalui peningkatan frekuensi even kompetisi olahraga untuk menjaring bibit-bibit unggul.
"Inilah di antara yang menjadi latar belakang penyelenggaraan Aceh World Solidarity ini," Irwandi menjelaskan.
Selain itu, ajang tersebut digelar sebagai penanda kalau Aceh sudah aman saat ini. Bahkan, tingkat kriminalitas di Aceh tergolong sangat rendah dibandingkan daerah lain.
Foto: Lamuri |
Sementara itu, Pembina Aceh World Solidarity Cup Zaini Yusuf, mengatakan, turnamen yang digelar selama empat hari ini akan memperebutkan total hadiah sebesar Rp 550 juta.
Tim yang akan bertanding yaitu timnas senior dari empat negara tersebut.
Pantauan Lamuri sampai hari ini, Jumat (01/12) para pecinta sepakbola terlihat sudah berada di Stadion Harapan Bangsa Lhoong Raya untuk membeli tiket masuk (fem/fem).
Sumber: Sepakbola.com