LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH - Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Farid Wajdi MA mengatakan kesejahteraan umat Islam di Aceh harus benar-benar ditingkatkan. Aceh merupakan salah satu daerah terkaya di nusantara. Akan tetapi saat ini masyarakat Aceh rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan. Ada apa sebenarnya dengan Aceh?
Hal ini disampaikan Farid Wajdi, saat menjadi pemateri pada kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Substantif Penyuluh Agama Islam Non PNS Angkatan VII dan VIIl di Aula Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh, Jum'at (20/04).
“Hasil survey yang dilakukan sebuah lembaga menempatkan Aceh di posisi ke l7 sebagai daerah yang aman dan sejahtera, kalah jauh dengan Bali yang menempati posisi pertama. Hal ini sangat miris, karena Aceh merupakan daerah syari'at Islam,” kata Farid.
Ia menambahkan dalam survey tersebut indikator kesejahteraan masyarakatnya diukur dari usaha dan kerja yang dilakukan masyarakat tersebut. Dan kasus maraknya pengemis terorganisir di Aceh saat ini, menjadi penilaian yang menempatkan Aceh sebagai daerah dengan tingkat kesejahteraan kurang baik jika dibandingkan dengan Bali.
Selain itu Farid juga mengajak para penyuluh Non PNS ini untuk mensikapi fenomena maraknya pengemis di persimpangan jalan dan juga warung-warung yang ada di Aceh. Menurutnya harus ada langkah kongkrit dari para penyuluh untuk mensikapi fenomena ini, agar pengemis di Aceh bisa berkurang dan bisa hilang sama sekali.
“Harus ada langkah kongkrit untuk menyiasati fenomena kehadiran pengemis tersebut. Kita berharap suatu saat pengemis ini tidak ada lagi di bumi Aceh,” harap Farid.
Dalam kesempatan tersebut ia juga mengajak Para Penyuluh Agama Islam untuk selalu bisa mensosialisasikan kerukunan internal agama dalam kehidupan masyarakat. Saat ini toleransi umat Islam saat ini di Aceh dan juga di Indonesia terhadap non muslim sangatlah bagus.
“Kita umat Islam jangan mau diadu domba sesama muslim. Hilangkan ego sektoral, agar umat Islam akan menjadi umat yang terbaik,”tutup Farid. (mur)