Kepala Balai Diklat Keagamaan Aceh, Salman Al Farisi, S.Ag M.Pd |
LAMURIONLINE.COM | BANDA ACEH - Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh, Senin (I4/5) menggelar kegiatan tarhib ramadhan di Aula Kantor setempat. Kegiatan yang diikuti oleh Pegawai BDK Aceh dan Peserta Latsar Calon Dosen itu diisi dengan taushiah oleh Ustaz Zahrul Fuadi SAg dan diakhiri dengan makan siang bersama.
Kepala Balai Diklat Keagamaan Aceh, Salman Al Farisi SAg MPd dalam sambutannya mengatakan Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam upaya untuk meningkatkan kebersamaan antar sesama dan juga saling memaafkan sebelum masuknya bulan suci ramadhan.
“Semoga dengan kegiatan ini, rasa kebersamaan dan kekompakan akan tetap terus terjaga dan terbina serta dapat terus ditingkatkan,” kata Salman.
Ia juga berharap selama bulan suci ramadhan semangat kerja tetap dijaga. Menurutnya selama puasa bukan berarti kinerja akan menurun. Akan tetapi dengan beribadah di bulan ramadhan, maka ibadah dalam pengabdian kepada negara juga harus tetap ditingkatkan dan bekerja dengan penuh semangat.
“Tidur orang puasa adalah ibadah, hal tersebut bukan berarti saat puasa masuk kantor dimanfaatkan untuk tidur dan santai. Sebaliknya kinerja kita harus terus ditingkatkan, karena amalan di bulan ramadhan dilipatgandakan pahalanya,” ujar Salman.
Sementara itu, Ustad Zahrul Fuadi SAg dalam taushiahnya menyampaikan tentang pentingnya bersedekah dan berinfaq serta keutamaan-keutamaan dari bulan Ramadhan.
“Puasa itu tidak hanya mengharapkan kesalihan pribadi, tapi juga diharapkan akan menghadirkan kesalihan sosial. Karena dengan puasa di bulan ramadhan, kepedulian kepada orang-orang yang miskin perlu ditingkatkan,” kata Ustad Zahrul.
Selanjutnya, Ustaz Zahrul Fuadi juga menyampaikan beberapa amalan sunnah yang harus diperhatikan saat berpuasa. Diantaranya adalah sunnah melakukan sahur. Menurutnya upayakan sahur itu dilakukan di waktu akhir jelang fajar atau jelang shalat subuh.
“waktu yang paling baik untuk makan sahur itu adalah jelang azan subuh dikumandangkan, atau kira-kira dibacakan 50 ayat pendek,” jelasnya.
Ustad Zahrul Fuadi menambahkan ada pemahaman dan amalan yang salah dalam masyarakat, yaitu makan sahur dilakukan jauh-jauh waktu sebelum azan subuh. Atau bahkan, ada juga yang berpuasa dengan tidak melakukan sahur.
“padahal sahur itu adalah sesuatu yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dan kita haruslah mengikutinya,” ungkap Ustad Zahrul Fuadi SAg. (mur)