Panggung DKA – 6 Tampilkan “Sastra Pertunjukan Untuk Indonesia”

Liputan: Abrar - Herman

Dok. Lamurionline.com

LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH – Dewan Kesenian Aceh (DKA) Provinsi Aceh kembali menggelar Panggung DKA - 6 Tahun 2019 di Gedung Tertutup (Indoor) Taman Seni dan Budaya Banda Aceh, Sabtu (31/08). Kali ini bertemakan “Sastra Pertunjukan Untuk Indonesia” yang menampilkan Ca’e Aceh, Musikalisasi Puisi, Audio Visual Puisi, Tari Puisi, Puisi dan Lagu dan Puisi Tunggal.

Hasbi Burman, sastrawan gaek Aceh atau yang lebih dikenal dengan nama panggung “Presiden Rex” membuka penampilan panggung DKA dengan membacakan puisi Seandainya Negeri Ini Kau Titip Padaku yang disambut tepuk tangan penonton. Visualisasi puisi kembali ditampilkan anak-anak Gemasatrin Unsyiah dengan Kembalikan Indonesiaku Karya Taufik Ismail dilanjutkan penampilan Sendratasik Unsyiah “Indonesiaku”.

Tak ketinggalan seni tradisi Aceh, Cae yang dibawakan dengan piawai oleh Syeh Sofyan Lhoong ikut memukau penonton dengan pukulan Rapai yang khas. Sementara anak-anak Mahasiswa Istintitut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh membawakan Operet Indonesia. Suara Teuku Januarsyah (Ampon Yan) juga terdengar tegas dalam audio visualisasi puisi “Titah Dari Dalam Tanah”. Panggung malam itu ditutup dengan pertunjukan lagu dan musik dari Teater Kosong Band diselingi puisi Herman RN dan bang Din Saja.

Ketua DKA Provinsi Aceh, Nurmaida Atmaja mengatakan pertunjukan panggung DKA Ke – 6 tidak terlepas dari geliat kesenian di Aceh saat ini. Dimana pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menjadi mitra srategis, dalam pelestarian seni budaya Aceh.

“Kesenian menjadi penting dari pembangunan sumber daya masyarakat Aceh. Terlebih melalui seni dapat mempromosikan daerah, menuju visit Aceh” tutur Maida.

Malam itu, Maida turut mengajak semua pihak agar ikut serta melestarikan kesenian Aceh untuk menuju Aceh yang lebih bermartabat dengan identitasnya.

Turut hadir pada geleran Panggung DKA tersebut para seniman dan budayawan,  pelaku seni, Duta Agam Inong Banda Aceh, Komunitas Ado, dan para pengurus DKA Kabupaten/kota. (*)

SHARE :