Likok
Pulo dan Tari Peumulia Jamee Jadi Andalan
Kabid
Kebudayaan Disdikbud Aceh Besar, Dra Zaimah MSi dalam rapat finalisasi di
Gedung Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Ingin Jaya, Rabu (23/10) mengatakan
panitia penyelenggara telah mempersiapkan segala keperluan terkait festival
seni budaya ini, termasuk pentas utama, lokasi dan keamanan bagi pengunjung
nantinya.
“Beberapa
waktu lalu juga sudah dilakukan technical meeting dan sehari sebelumnya juga
sudah digelar rapat bersama panitia bidang lomba tari kreasi dan tradisi. Insya
Allah kegiatan ini siap kita laksanakan” ujar Zaimah.
Lebih
lanjut Zaimah mengharapkan kepada masyarakat Aceh Besar untuk bisa meramaikan
festival seni ini sebagai bentuk pelestarian seni budaya di Aceh Besar.
dok. IST |
Seluruh
stakeholder, sebut Fata akan dilibatkan dalam kegiatan ini, termasuk Satpol PP,
Polisi, Dishub, K3S, MKKS, Himpaudi dan IGTKI.
Selain
festival seni budaya yang diselenggarakan di malam hari di Open Stage Outdoor
JSC Kota Jantho, panitia juga akan menggelar lomba masak kuah beulangong pada
malam penutupan yang akan diikuti oleh Kepala SD dan SMP.
Untuk diketahui, Tari Likok Pulo yang termasuk dalam tari tradisi Aceh Besar adalah sebuah tarian tradisional. "Likok" berarti gerak tari, sementara "Pulo" berarti pulau. Pulo di sini merujuk pada sebuah pulau kecil di ujung utara Pulau Sumatra yang juga disebut Pulau Breuh, atau Pulau Beras, sebagaimana tercatat dalam Wikipedia Indonesia.
Tarian ini lahir sekitar
tahun 1849,
adalah satu-satunya tari tradisional yang
berkembang di masyarakat Pulo Aceh. Untuk pertama kalinya, tarian ini lahir di
desa Ule Paya sebagai hasil karya dari seorang pedagang sekaligus seorang ulama
bernama Syeh Ahmad Badron, seorang ulama tua berasal
dari Arab yang terdampar
di Pulo Aceh saat mengarungi samudera.
Tari ini diadakan
sesudah menanam padi atau
sesudah panen padi, biasanya pertunjukan dilangsungkan pada malam hari bahkan
jika tarian dipertandingkan dapat berjalan semalam suntuk sampai pagi. Tarian
dimainkan dengan posisi duduk bersimpuh, berbanjar, atau bahu membahu.
Sementara tari peumulia jamee merupakan koreografi yang dipadukan dalam tari kreasi baru yang menonjolkan identitas masyarakat Aceh Besar yang memuliakan tamu yang datang.
Editor: Abrar
0 facebook:
Post a Comment