dok. IST |
Menurut Fachri, capaian tinggi dari kerja
konsultan nasional salah satunya adalah data desa yang cukup paripurna.
Dalam kesempatan diskusi tersebut hadir Ridha
Saleh, mantan Komnas HAM RI, sebagai pemantik diskusi. Membuka pembicaraannya,
Ridha menyampaikan problem yang besar adalah ada 30-an ribu desa ada di wilayah
hutan.
"Kalau kita buka desa, hampir semua desa tidak semua lepas dari konflik,
khususnya terkait tiga hal, yaitu sumber daya alam, kedua rentan terhadap
konflik sosial dan problem sumber daya manusia. Mari kita lihat, kalau ada desa
yang gagal, tidak lepas dari tiga hal tersebut. Konflik yang ada di desa
kebanyakan adalah konflik masa lalu. Ada pula konflik baru, misalnya terkait
dengan kebijakan perhutanan sosial. Artinya peraturan perhutanan sosial juga
tetap menuai konflik" ujar Ridha.
"Sangat mungkin jumlah ini lebih
banyak" tegas Ridha.
Problem konflik di daerah dan desa sebenarnya
bukan konflik undang-undang tapi konflik kebijakan. Saya berani, periksa
peraturan menteri desa sinkron dengan peraturan dari kementerian Kehutanan. Jadi konfliknya adalah konflik antar regulasi yang dikeluarkan
antarkementerian, bukan di Undang-Undang" jelas Ridha.
Yang menghambat inovasi desa pada dasarnya adalah konflik.
Sayangnya kita tidak menyikapinya, saran Ridha sembari berharap keseriusan
Kemendesa atas penyelesaian konflik.
"Sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa
hadirnya konflik di desa bukan tumbuh dari desa sendiri karena desa punya
kearifan kelembagaan tersendiri, tapi dari kebijakan struktural yang tak
terkonsolidasikan. Dan, peluang penyelesaiannya ada di Kementerian desa" tutupnya.
(bro/mursyidan/rel)
0 facebook:
Post a Comment