LAMURIONLINE.COM I BANDA ACEH - Segenap warga Aceh yang bergabung dalam komunitas Gerakan Bantu Tim Medis Aceh (GBTMA) kembali menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa alat - alat medis untuk tim medis yang sedang berjuang menangani wabah covid 19 di Provinsi Aceh.
Sebelumnya GBTMA telah menyalurkan bantuan kepada 35 Puskesmas di 7 kabupaten (Aceh besar, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Pidie Jaya, serta RS Nagan Raya) dan RSJ Banda Aceh, maka pada kesempatan hari ini bantuan tersebut diberikan kepada Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Bantuan tersebut diterima langsung oleh Direktur RSUZA, Dr. dr. Azharuddin, SpOT, K-Spine.
Ketua GBTMA, dr Nurkhalis, SpJP, FIHA, FasCC, Selasa (14/04) mengatakan bantuan yang diberikan berupa baju APD Hazmat sebanyak 200 buah, face shield 50 buah, penutup kepala 30 kotak (1 kotak isi 100 pcs), sarung tangan 10 kotak dan masker bedah 50 kotak.
Selain itu juga disalurkan masker N95 sebanyak 21 buah, masker kain untuk anak-anak 90 buah, masker kain untuk dewasa 130 buah, kaca mata pelindung 9 buah dan susu beruang 30 botol.
dr Nurkhalis menjelaskan bantuan yang disalurkan tersebut berasal dari dukungan yang diberikan oleh Aceh Charity, Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) Aceh, Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Taman Iskanadar Muda Jakarta, Asosiasi RS Daerah (ARSADA), Bank BNI Syariah Cab Aceh, BPPOM dan juga sumbangan dari masyarakat.
“Kami menyadari bantuan yang diberikan tersebut masih sangat sedikit dibandingkan besarnya kebutuhan setiap harinya. Misalnya saja kebutuhan masker bedah di RSUDZA seharinya sebanyak 2500 buah dan baju hazmat bisa 50 buah per hari. Saat ini pun banyak RS dan pusat layanan kesehatan yang kesulitan mendapatkan barang - barang tersebut,” kata Nurkhalis.
Ia menambahkan hal itu tentunya sangat mengkhawatir karena akan berdampak terhadap turunnya kualitas layanan kesehatan yang di dapat oleh pasien. Dan juga beresiko tinggi menyebabkan terjadinya penularan covid 19 tersebut kepada tim medis, seperti yang telah terjadi saat ini dimana banyak tenaga medis yang meninggal. Jika hal ini terus terjadi maka pada akhir nya dapat menyebabkan lumpuhnya layanan kesehatan dan kondisi yang tidak terkendali.
“Oleh karena itu, kami senantiasa mengajak semua warga aceh untuk turut serta secara aktif bersama-sama dengan pemerintah dan alim ulama dalam menghadapi wabah pandemi covid 19 ini. Selain kesadaran untuk selalu mematuhi prinsip social and physical distancing, memakai masker dan rajin cuci tangan, serta bersikap positif terhadap tenaga medis. Kami juga mengharapkan bantuan masyarakat aceh dimanapun untuk membantu ketersedian alat - alat medis dan alat pelindung diri bagi tim medis. Bantuan yang diberikan bisa dalam bentuk dana maupun barang,” kata Nurkhalis.
Dokter Spesialis Jantung ini menjelaskan bantuan tersebut nantinya akan disalurkan ke Puskesmas dan RS di seluruh Aceh yang terlibat dalam penanganan wabah covid 19 ini. Untuk penyaluran tersebut, GBTMA senantiasa berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Aceh dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Aceh.
“Ini merupakan perjuangan panjang kita bersama. Mari bersama-sama kita optimalkan ikhtiar terbaik kita dalam menghadapi wabah ini. Semoga Allah ringankan cobaan ini bagi kita semua dan kita bisa menikmati keberkahan bulan Ramadhan dengan sebaik – baiknya,” kata Nurkhalis.
Sementara itu Direktur RSUZA, Dr. dr. Azharuddin, SpOT, K-Spine mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada segenap rakyat Aceh atas bantuan dan dukungan moril serta materil untuk tim medis di RSUZA.
“Ini menunjukkan bahwa rakyat Aceh telah menyadari tentang beban berat yang harus kita pikul bersama dalam menghadapi wabah ini. Kebersamaan seperti ini Insya Allah akan menambah semangat kami untuk selalu memberikan layanan kesehatan terbaik bagi rakyat Aceh dan memberikan lebih dari yang diharapkan,” pungkas dr. Azharuddin. (murdani/rel)