Oleh Durratul
Baidha
(Catatan Kecil Mahasiswa KKN di Gampong Pasar Indrapuri)
![]() |
dok. durratul baidha |
Maraknya kasus covid-19 benar-benar mengundang perhatian dunia
dalam berbagai bidang termasuk pendidikan. Universitas Syiah Kuala sebagai
perguruan tinggi yang menjalankan tri darma pendidikan ikut andil dalam
pencegahan penyebaran kasus covid-19. Salah satu kegiatan terbesar yang
dilakukan oleh Universitas Syiah Kuala adalah dengan mengutus 3000 lebih mahasiswa
untuk pengabdian di desa masing-masing dalam program KKN Tematik Covid-19 tahun
2020. Program ini tersebar di seluruh Indonesia dimulai pada 15 Mei 2020
dilepas langsung secara daring oleh rektor Universitas Syiah Kuala.
Sejak
digulirkannya program ini, kesempatan untuk membangun desa sendiri membuat
semangat mahasiswa semakin membara. Termasuk kami, tim pengabdian di Gampong
Pasar Indrapuri, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Kami
berjumlah lima orang yang memiliki latar belakang jurusan yang berbeda.
Selama ini, di desa kami hanya dikenal sebagai seorang mahasiswa yang pergi
pagi pulang sore. Yang kurang terlihat bagaimana kegiatan organisasi dan prestasi
yang terukir selama perjalanan di kampus. Hal ini membuat kami begitu segan
untuk mulai menjalankan program. Selain karena sudah mengenal perangkat desa,
juga takut ditolak beberapa program yang mungkin saja tidak sepemahaman antara
mahasiswa dengan masyarakat.
Dari itu, kami
sedikit demi sedikit mencoba untuk mengepalkan semangat dengan harapan mampu
berkontribusi untuk desa atas segala ilmu yang telah kami tabung di bangku
kuliah. Melalui pertemuan dengan perangkat gampong, kami memperkenalkan diri
dan program yang akan kami jalankan dengan memaparkan alasan program kami
pantas untuk diaplikasikan di gampong. Ternyata, tidak seperti apa yang kami
kira. Sebagai seorang pemuda gampong yang mungkin jarang sekali terlihat dan
terlibat karena terlalu asik di kampus, kami justru mendapat julukan baru di
kampung kami sendiri.
“Kalian adalah anak emas gampong ini, sejauh apapun kalian bermain;
apakah tingkat nasional dan internasional dalam berprestasi tidak berarti jika
tidak mengabdi, inilah waktunya kalian kembali ke gampong untuk berkontribusi”
ucap ketua pemuda gampong dalam kesempatannya memberi sambutan.
Kami merasa malu
karena belum memaksimalkan waktu untuk membangun desa sendiri, mungkin inilah
saatnya kami memulai langkah baru untuk memupuk ilmu yang sudah kami dapatkan
di kampus. Perangkat gampong juga mengatakan bahwa banyak sekali orang pandai
di gampong ini, akan tetapi ketika sukses tak kembali lagi pada asalnya untuk
mengkaderkan kepandaian tersebut kepada generasi selanjutnya. Hal ini sungguh
sangat disayangkan. Maka besar harapan agar kami bisa memulai membentuk
semangat kaderisasi agar generasi gampong juga dapat mengupgrade diri dengan
skill yang dibutuhkan di masa depan.
![]() |
Penerimaan kami
dengan lapang oleh perangkat gampong difasilitasi dengan support penggunaan
posko covid-19 sebagai posko KKN, kami diberi izin memberdayakan perpustakaan
yang sudah tidak tersentuh, dan pihak gampong akan sangat senang berkolaborasi
dengan program pada kegiatan KKN juga bersedia membantu apa saja yang kami
butuhkan untuk benar-benar membangun desa, khususnya dalam program pencegahan
penyebaran covid-19. Dalam melaksanakan pengabdian ini, kami akan terus
berkoordinasi dengan pihak gampong yang tidak dilihat status anak, keponakan,
ataupun tetangga. Meski mengabdi di gampong sendiri, kami tetap harus
profesional melakukan pengabdian dengan menjaga nama baik almamater kampus
tercinta. Tidak hanya itu, banyak sekali yang menginginkan kami benar-benar
menjadi pemuda yang kontributif meskipun program KKN telah usai. Tidak hanya
kewajiban kampus memaksa diri untuk kontribusi akan tetapi setelah itu enggan
untuk memberdayakan kembali semua potensi yang sudah terlihat selama perjalanan
pengabdian.
Selama
pelaksanaan program, kami juga mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa.
Seperti yang kita pahami bahwa apresiasi sangat mendukung semangat seseorang
untuk terus bekerja menuntaskan kewajibannya. Melalui video edukasi yang kami
sajikan seperti film pendek ikut menarik perhatian warga gampong. Selain itu
anak-anak sangat antusias untu senam cuci tangan dan belajar langsung cuci
tangan yang baik dan benar. Kegiatan ini tentunya tetap mengindahkan protokol
kesehatan dalam keramaian. Kami juga memberdayakan pemuda gampong untuk melatih
skill yang dibutuhkan di era sekarang seperti menulis dan public speaking
dengan kegiatan mentoring via online dengan target kedepannya pemuda gampong
juga bisa bersaing tingkat nasional maupun internasional dengan skill yang
diasah sejak dini.
Tidak hanya itu,
melalui program rajin menanam dan merawat bumi kami ajarkan kepada adik-adik TK
dan SD agar terbiasa mencintai bumi dengan lingkungan yang hijau. Anak-anak
memang cenderung menghafal kebiasaan-kebiasaan yang kita ajarkan, maka sudah
waktunya kita ajarkan hal-hal baik agar ia tumbuh menjadi manusia terbaik versi
mereka masing-masing. Selain itu, salah satu program pemberdayaan pendukung
dari salah satu peserta KKN yaitu latihan sepak bola. Kegiatan ini salah satu
unggulan yang membangun para pemuda untuk bisa berlatih langsung dari putra
terbaik Aceh yang sudah bermain bola tingkat Internasional yaitu Mara Ikhsan.
Dengan demikian,
kontribusi yang dilahirkan dari program KKN tematik Covid-19 Universitas Syiah
Kuala harus dimaksimalkan sebaik mungkin, agar peran kita sebagai pemuda
gampong semakin terasa dalam mengaplikasikn ilmu yang dipelajari selama ini.
Sebaik-baik kita adalah orang yang bermanfaat bagi lingkungan tempat kita
dilahirkan, agar kita benar-benar memahami bahwa lingkungan sekitar juga yang
menjadi objek penting dalam pertumbuhan kita menjadi manusia terbaik dan
berprestasi. Semoga