Oleh Sri Suyanta Harsa
sumber ilustrasi: www.timesindonesia.co.id |
Muhasabah 17 Syawal 1441
Saudaraku, sebagai tuntutan kemanusiaan, tuntunan kemuliaan dan tatanan peradaban, maka silaturahim dan silaturahmi terus dikaji, didiskusiian dan dipraktikkan oleh antar generasi. Nah tema muhasabah kali ini akan melihat bagaimana silaturahim generasi mileneal sekarang ini.
Era mileneal dipahami sebagai zamannya anak muda sekarang atau zamannya "orang tua yang berjiwa muda". Makanya dalam google dinyatakan bahwa milenial yang juga dikenal sebagai generasi y, gen y atau generasi langgas adalah kelompok demografi setelah generasi x (Gen-x), yaitu generasi yang dilahirkan pada awal 1980-an dan sepanjang tahun 1990-an hingga awal 2000-an. Kira-kira kalau sekarang ini adalah generasi yang berumur di bawah empat puluh tahunan. Saya dan tuan puan yang segenerasi dengan saya atau berumur di atas empat puluhan harus tahu diri bahwa kita "sudah tua" atau menua.
Kalau generasi kita (gen-x) masih familiar dengan ketik mengetik dengan mesin ketik dan stipo tekan, maka generasi mileneal sudah tidak memakai mesin ketik lagi karena sudah berganti dengan keyboard komputer dan keypad laptop.
Bila generasi sebelumnya masih tulis dan berkirim berita dengan surat menyurat kepada orangtua atau guru atau kekasihnya, maka generasi mileneal tidak lagi menulis surat karena sudah berganti dengan berhandphone ria
Bila generasi kita masih mengirim atau berharap menerima wesel untuk kirim mengirim uang, maka generasi mileneal tinggal ambil gadget klik-klik menunuli keypad karena sudah difasilitasi dengan transfer online.
Dulu, kita masih harus meminjam kodak dan membeli puji film baru 36 slide dan jepret sana sini untuk mengabadikan momen munaqasyah, wisuda atau pesta atau lainnya, kini generasi mileneal tinggal mengeluarkan hpnya karena sudah ada camera 360 atau lainnya.
Generasi mileneal cenderung tidak direpotkan untuk membeli atau berlangganan koran, atau tv atau radio, karena berita apapun langsung bisa diakses dari gadgetnya; tidak pernah lihat lampu petromak karena sudah ada bola pijar dengan arus listrik; dan bisa jadi sudah "jarang" ke perpustakaan untuk mencari buku atau meminjamnya karena sudah tersedia pustaka digital, buku online dan google; tidak perlu berdesakan di pasar tradisional atau mall saat berbelanja, karena sudah bisa dilakukan secara online dan seterusnya.
Gaya hidup generasi mileneal ternyata kemudian merambah ke seluruh dimensi hidup dan kehidupan manusia. Termasuk dalam menjalin silaturahim atau silaturahmi dan menjaganya. Memang, silaturahim dan silaturahmi secara langsung masih lazim dilakukan dengan berkunjung ke kediaman demi kediaman orangtua atau saudara. Temu muka secara langsung masih menjadi andalan apalagi dikemas dalam rapat-rapat kekeluargaan, reuni, halal bihalal, arisan, pengajian, halaqah dan seterusnya. Hanya saja generasi mileneal mengkreasi dengan lebih memanfaatkan teknologi informasi, misalnya saat janjian, atau membuat undangan, mencari dan menemukan alamat, mengabadikan moment-moment pertemuan spesialnya dalam intagrams, facebook, twiters, status dll. Sepertinya di zaman now, tidak ada moment yang luput dari camera dan pemberitaan statusnya di facebook, intagrams,wa, twiters dan media online lainnya. Kini, memperbaharui dan menggploud status sudah menjadi kebutuhan bagi kelangsungan eksistensi diri.
Di samping itu, roda kehidupan yang serba cepat, juga maraknya kebutuhan yang tersedia secara instan, maka silaturahim dan silaturahmi era melineal kalaupun digelar menjadi sebuah acara juga cenderung disenangi bila berlangsung to the point, cepat, singkat tetapi yang penting tepat, dapat dan selamat. Generasi mileneal tidak suka acara yang bertele-tele, lama, monoton dan membosankan.
Karena kehidupan sangat kompetitif, zaman juga menuntut kreativitas agar tetap eksis. Oleh karenanya gen mileneal juga terbiasa berwawasan global "antenanya parabola", melakukan satu aktivitas namun beberapa tujuan bisa terlampaui. Silaturahim dan silaturahmi terajut tetapi juga mempermudah usaha dan ranah kehidupan lainnya.
Silaturahim dan silaturahmi secara tidak langsung juga dilakukan, apalagi dalam kerangka memutus penularan covid 19 ini, dengan berkirim berita, surat, email, facebook, twiters, wa atau via telpon, zoom meeting dan lain sebagainya. Kira-kira kita sebut saja bersilahim atau bertemu di dunia maya. Untuk mengetahui keadaan lahiriyah, generasi mileneal sudah terbiasa melakukan dengan video call melalui gadget atau zoom meeting melalui laptop, dan bawaannya sebagai oleh-oleh atau segela keperluan finansialnya bisa dikirim via online dan transfer.
Ya sudahlah, kita yang sudah tua atau sedang menua sebagai gen x berusaha menyesuaikan saja dengan tidak lupa tabayun. Karena model, cara, dan sampul boleh berubah, namun yang penting nilai-nilai religiusitas, seperti sopan, santun, ramah, jujur, apresiatif, tolong menolong dan disiplin tetap dapat dikukuhkan, sehingga substansi silaturahim dan silaturahmi dapat dilestarikan oleh antar generasi. Aamiin