Terlihat hadir juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A Dalduk dan KB) Langsa, Amrawati, Kepala bidang KB, Ketahanan, dan Kesejahteraan keluarga Vivi Handayani, dan Duta GenRe Aceh 2020, Cut Putri Firlianda.
Gampong Telaga Tujuh (Pusong) adalah sebuah pulau kecil yang berada di wilayah Kecamatan Langsa Barat, dengan jumlah penduduk sebanyak 2.883 jiwa. Laki-laki berjumlah 1.497 jiwa (51,93%), sedangkan perempuan berjumlah 1.386 jiwa (48,07%) dengan kepala keluarga 583 KK.
“Alhamdulillah, adik-adik kami di SMPN 7 yang awalnya emang tidak kenal sama sekali apa itu GenRe dan PIK akhirnya dapat pemahaman juga tetap program pemerintah yang sasarannya adalah remaja,” ucap Cut Putri Firlianda.
Pocut bersama kawan-kawan GenRe, Komunitas Bangkit, dan OPD KB Langsa bertolak ke Desa Telaga Tujuh dengan menggunakan transportasi laut.
“Ini pertama kali kami melakukan advokasi program GenRe dan memperkenalkan Pusat Informasi Konseling bagi remaja di daerah terpencil. Anak-anak di sini tidak semua bisa berbahasa Indonesia, jadi saya dan kawan-kawan mengadvokasinya dengan bahasa Aceh,” ucapnya lagi.
Desa Telaga Tujuh atau yang dikenal Pulau Pusong adalah salah satu pulau kecil di wilayah Kota Langsa, Provinsi Aceh. Untuk sampai ke pulau ini, masyarakat hanya perlu membayar Rp5.000 saja, menaiki perahu nelayan selama 45 menit dari pelabuhan Kuala Langsa.
“Kami, Tim GenRe dan Komunitas Bangkit sudah merencanakan pergi ke pulau ini di Oktober, namun karena ada beberapa keperluan lainnya, keberangkatan kami ditunda hingga November baru terwujud,” kata Pocut kepada media ini via WhatsApp.
Lanjutnya, di Desa Telaga Tujuh, tidak ada sepeda motor, dan hanya jalan setapak yang langsung berpapasan dengan laut lepas. Desa yang penduduknya bermata pencarian sebagai nelayan ini hanya memiliki SMP. Jika ada yang ingin melanjutkan sekolah ke tingkat SMA maka akan ke kecamatan.
“Melihat semangat Tim Duta GenRe dan Komunitas Bangkit meng-advokasi program GenRe, Insyaa Allah tidak lama lagi kita akan kembali ke sini membentuk PIK R di SMPN 7,” kata Plt Kepala DP3A Dalduk dan KB) Langsa, Amrawati.
Program GenRe adalah program yang mengedepankan pembentukan karakter bangsa yang sasarannya generasi muda. Program GenRe juga merupakan wadah untuk mengembangkan karakter bangsa karena mengajarkan kepada remaja menghindari menikah pada usia anak. Baiknya menikah laki-laki usia 25 tahun dan perempuan usia 21 tahun.
“Remaja juga harus menghindari dari prilaku seks pra nikah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif), guna menjadi remaja tangguh dan dapat berkontribusi dalam pembangunan serta berguna bagi nusa dan bangsa,” demikian pungkasnya.
Para pelajar SMPN 7 tidak saja diadvokasi program GenRe dan memperkenalkan PIK dengan bahasa Aceh. Pada kegiatan dari remaja untuk remaja ini, para pelajar juga mendapatkan doorprize cantik. (hidayatillah/farial/rel)
0 facebook:
Post a Comment