Pelaksanaan perlombaan permainan tradisional
yang diikuti para pemuda dan anak-anak Gampong Lambeutong, digelar Minggu
(27/12) di lapangan bola kaki gampong tersebut tepatnya pinggir kali Krueng
Aceh. Turut hadir unsur muspika kecamatan, danramil serta perwakilan forum keuchik kecamatan Indrapuri.
Beberapa permainan tradisional yang dilombakan
diantaranya lomba geunteut (engrang), tarik tambang, lari goni, adu lari dan
meulangu (renang) serta beberapa jenis permainan dan olahraga tradisional
lainnya.
Pendamping Lokal Desa (PLD) Gampong
Lambeutong, Erwandi didampingi Keuchik Lambeutong, Imran, mengatakan, saat ini
permainan atau olahraga tradisional mulai kurang diminati karena tersaingi oleh
game dalam gawai (smarrphone). Padahal, olahraga tradisional sangat bermanfaat
bagi perkembangan karakter serta motorik anak-anak.
Sebab itu, pemerintah Gampong Lambeutong
tahun 2020 menganggarkan Dana Desa untuk kegiatan itu sebagai bagian dari
anjuran pemerintah untuk melestarikan kembali budaya lokal di Aceh, termasuk
peningkatan sarana olahraga masyarakat gampong dengan diresmikannya lapangan
bola kaki.
“Ini sangat luar
biasa. Pemerintah Gampong memang harus punya skala prioritas dalam membangun
gampongnya. Ini hasil dan wujud nyata dari penggunaan dana desa,” tutur Erwandi.
“Kami sengaja menggelar lomba tradisional
ini. Karena kami khawatir apabila tidak sering dilaksanakan lomba seperti ini,
generasi muda tidak akan mengenal warisan permainan dari orang tua kita dulu,”
terangnya, kepada Redaksi Lamuri
Erwandi menambahkan, dengan diadakannya lomba
tradisional ini bisa menjadi sarana bagi generasi serta masyarakat untuk penerus
warisan budaya, sehingga jejak peninggalan warisan nenek moyang dapat terjaga
dengan baik dan tetap menjadi kebanggaan.
Sementara itu, Keuchik Gampong Lambeutong, Imran,
mengaku pihaknya menyambut baik kegiatan
olahraga tradisional ini dalam upaya melestarikan
permainan tradisional melalui Dana Desa yang telah disalurkan pemerintah kepada
masing-masing gampong termasuk penyedian sarana olahraga yang memadai dan representatif.
“Melalui kegiatan ini kami harap generasi
muda bisa lebih mencintai budaya lokal aceh dibandingkan dengan sekarang main
game di HP, karena itu kurang baik” katanya.
Selain olahraga tradisional, di lokasi juga
digelar menu kuliner tradisional khas Aceh Besar, seperti boh itek jruek, kuah on
murong, boh itek deudah, boh eungkot, kulat jeumpung, sie reuboh, eungkot kareng
capli ijo, jus boh geulima, bungong putek asam ue, kacang reuboh boh timong
geuticah dan berbagai menu khas Aceh Besar lainnya.
Siang harinya, masyarakat dan tamu undangan yang hadir menikmati hidangan kuah beulangong yang telah disediakan panitia acara. (*)
0 facebook:
Post a Comment