Penandatanganan MoU dan MoA secara virtual melalui zoom tersebut dilakukan bersama oleh direktur Poliven, Reza Salima, SP MP dan direktur SEAMEO BOTROP, Dr. Irdika Mansur.
Dan turut disaksikan oleh Pemerintah Aceh yang diwakili oleh Kepala BPSDM Aceh, Syaridin, S.Pd MPd, Kasubbag Sistem Informasi dan Kerjasama Pendidikan Tinggi Wilayah XIII Aceh, Ali Umar, S.Ag MPd, Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Nanggroe Aceh (Yayasan PENA) DR. Muhammad Yus, Ketua Yayasan PENA Thanthawi Ishak, SH, MM dan seluruh jajaran dari kedua institusi.
Direktur Poliven Reza Salima mengatakan dengan adanya jalinan kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pendidikan dan pengembangan sumberdaya manusia melalui riset bersama, pelatihan, pemagangan mahasiswa dan jenis kegiatan lainnya.
Terutama dalam bidang teknologi industri pertanian, pengelolaan perkebunan, teknologi hasil peternakan, teknologi produksi benih dan pakan ikan.
“Sehingga implementasi link and super match pendidikan tinggi vokasi dengan Industri Dunia Usaha dan kerja (IDUKA) dapat terwujud. Dan itu merupakan salah satu program merdeka belajar dalam bentuk kegiatan pembelajaran diluar kampus bagi mahasiswa yang dirancang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Reza.
Reza Salima menjelaskan Lembaga SEAMEO BIOTROP sudah sangat berpengalaman dalam kegiatan riset dan berbagai bentuk pelatihan. Tentunya akan dapat membantu Poliven dalam mempercepat menerapkan dan memperkaya teknologi school garden, hidroponik, aquaponik, smart-be, teaching factory dan keahlian kewirausahaan.
Sementara itu Direktur SEAMEO BIOTROP, Dr. Irdika Mansur menyampaikan bahwa sejak tahun 2015, SEAMEO BIOTROP telah diresmikan sebagai Community Learning Park atau tempat pembelajaran bagi masyarakat oleh Walikota Bogor, Dr Bima Arya.
Saat ini disamping melakukan penelitian-penelitian laboratorium, SEAMEO BIOTROP juga membangun model-model teknologi tepat guna berbasis biologi tropika yang bermanfaat bagi masyarakat untuk mengembangkan wirausaha dan bagi siswa serta mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan ketrampilannya.
Irdika Mansur menjelaskan penelitian-penelitian yang dikembangkan oleh SEAMEO BIOTROP banyak memberikan manfaat kepada pemerintah daerah untuk mengembangkan sumberdaya biologi yang dimiliki daerah tersebut.
Sejak tahun 2015 SEAMEO BIOTROP sudah mulai mengembangkan program untuk sekolah, antara lain Kebun Sekolah, Pertanian Perkotaan, SMK Ketahanan Pangan, Teaching Factory, dan SMARTS BE.
SEAMEO BIOTROP berkeyakinan jika pendidikan vokasi diperkuat, maka transfer teknologi kepada petani dan masyarakat akan berjalan lebih cepat.
“Dan dengan penandatanganan naskah kerja sama ini diharapkan Poliven dapat menjadi mitra strategis SEAMEO BIOTROP dalam mentransfer ilmu dan teknologi ke sekolah, perguruan tinggi, maupun masyarakat di Propinsi Aceh. Sehingga harapan yang ingin dicapai pun dapat segera terwujud,” pungkas Irdika Mansur. (murdani/rel)
0 facebook:
Post a Comment