"Untuk mengembangkan usaha ini, masing-masing gampong menerima bantuan dana zakat Rp 100 juta dari Baitul Mal Aceh. Dana tersebut dikelola Baitul Mal Gampong bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa," kata Kabag Pemberdayaan BMA, Arif Arham, dalam penandatanganan naskah kerjasama BMA dengan Baitul Mal Gampong di Meulaboh, Rabu (1/13).
Dengan pengembangan usaha produktif ini, kata Arif, paling tidak 73 fakir dan miskin akan menerima manfaat berkelanjutan dari hasil usaha tersebut. Manfaat lain program ini, pengelolaan Baitul Mal Gampong semakin optimal.
Arif Arham menambahkan, kehadiran tim BMA langsung ke Aceh Barat untuk menyampaikan secara langsung amanah muzakki dalam bentuk zakat produktif. Selain itu BMA telah menyalurkan zakat tahun 2021 dalam bentuk konsumtif dan produktif.
"Kami mohon, BMG, pemerintah gampong dan pengelola badan usaha milik gampong menjaga amanah ini dengan baik, sehingga hasil usaha dari zakat produktif dapat membantu fakir miskin di gampong masing-masing," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kabupaten Aceh Barat, Warjohan SSos mengatakan, pihaknya mengusulkan lima gampong, namun setelah asesmen hanya tiga gampong yang layak mendapatkan fasilitas zakat gampong produktif.
Dia mengingatkan, pengelola usaha produktif gampong dapat berusaha dengan sungguh-sungguh dan melakukan pengawasan yang baik. "Selanjutnya perlu dilengkapi dengan doa dan zikir, supaya mendapatkan dukungan dari Allah Swt," katanya.
Dia meminta amanah ini dijaga dengan baik, sehingga target usaha yang telah direncanakan dapat tercapai. Dengan sikap amanah BMG dan BUMG dapat membangun kemitraan usaha yang lebih luas untuk pengembangan usaha dan bisnis lainnya. (smh/rel)
0 facebook:
Post a Comment