Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan 2, wakil dekan 3, Ketua Prodi PPG, KTU, dan ketua Prodi di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta para tamu undangan dari kanwil Propinsi Aceh, Kakankemenag kabupaten/Kota dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/kota Propinsi Aceh
Dalam sambutannya Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr. Syahminan, M.Ag mengatakan, bahwa guru merupakan pemegang amanah Negara yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak bangsa, untuk itu setiap guru dituntut profesional dalam mendidik generasi bangsa. Selanjutnya beliau mengatakan dalam mengajar guru tidak lupa membaca doa, karena doa adalah otak ibadah.
Sementara Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Guru FTK UIN Ar-Raniry, Dr. Hazrullah, S Pd I, M. Pd, menyampaikan, jumlah peserta PPG dalam jabatan Pendidikan Agama Islam gelombang pertama sebanyak 267 orang, gelombang kedua sebanyak 172 orang, dan yang dinyatakan lulus pada gelombang pertama sebanyak 131 dan gelombang 2 sebanyak 216. Total peserta PPG daljab Pendidikan Agama Islam yang sudah lulus sebanyak 347 orang.
Selanjutnya, peserta PPG guru Madrasah berjumlah 250 orang dan yang dinyatakan lulus sebanyak 204 orang. Jumlah yang lulus ini termasuk mahasiswa angkatan tahun 2018 dan 2019. Sementara yang dinyatakan belum lulus akan mengikuti ujian ulang pada tahun 2022 nantinya.
Pada kesempatan yang sama Ka. Kanwil Propinsi Aceh yang diwakili oleh Kabid PAI Dr. Muntasir, M. Ag menyampaikan bahwa guru PAI haruslah inovatif, dan mampu mengembangkan kompotensi dirinya secara profesional. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa tugas guru PAI adalah menghijrahkan peserta didik untuk menjadi orang yang berakhlak, berilmu dan hebat sehingga peserta didik mampu bersaing ditingkat nasional maupun internasional.
Saifullah selanjutnya mengungkapkan, ada tiga katagori guru ditinjau dari profesionalismenya, pertama, guru mengajar apa yang didengar dan apa yang diajarkan kepada dirinya dulu, kedua guru bersifat amatir, yaitu mengajar dengan pola lama dan tidak memiliki keinginan untuk mengembangkannya. Ketiga, guru professional, yaitu guru yang mau mengembangkan dirinya dengan berbagai inovasi, dan memanfaatkan teknologi informasi yang terkait dengan metode pembelajaran sesuai zamannya. (farial/rel)
0 facebook:
Post a Comment