Oleh:Hamdani Mulya (Guru SMAN 1 Lhokseumawe)
Pengertian Relasi Makna dalam Bahasa Aceh
Relasi makna dalam suatu bahasa merupakan variasi padanan kata yang saling berkaitan antara suatu kata dengan kata lainnya. Dalam tulisan ini ada beberapa hal yang akan dibahas yaitu sinonim, homonim, antonim, dan polisemi. Semoga bermanfaat bagi para pembaca dalam rangka pengembangan dan pelestarian bahasa Aceh.
A. Sinonim dalam Bahasa Aceh
Sinonim adalah sebuah kata yang berbeda tulisannya, tetapi memiliki arti yang sama. Contoh sinonim dalam bahasa Aceh:
1. Lôn = Saya
Kèë = Aku
Droeku = Saya sendiri
Keterangan :
Kata saya (Lôn) merupakan kata yang sangat sopan jika digunakan untuk berkomunikasi dengan siapapun dalam masyarakat Aceh. Berbeda dengan kata aku (Kèë) dalam bahasa Aceh dianggap sebagai kata yang sangat tidak sopan dan kasar. Sedangkan kata saya sendiri (droeku) merupakan kata yang standar, namun juga merupakan kata yang kurang sopan dalam berkomunikasi. Dengan demikian ketiga sinonim kata dalam bahasa Aceh tersebut harus dipertimbangkan penggunaannya dalam tata krama berbahasa Aceh.
2. Bapak = Ayah, Ayah = Ayah
Abi = Ayah, Abu = Ayah
Abon = Ayah, Due = Ayah
Keterangan :
Kata bapak dan ayah merupakan serapan asing dari bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Kata abi, abu, dan abon merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Sedangkan due, itu merupakan milik asli bahasa Aceh.
3. Tamoeng = Masuk
Lop = Masuk
Keterangan : Kata ‘tamoeng’ digunakan dalam percakapan untuk kalangan manusia dan dianggap bahasa yang sopan. Misalnya : Neutamoeng u rumoh kamoe teungku = Masuklah ke rumah kami ustaz. Sedangkan ‘lop’ biasanya untuk menyatakan pekerjaan hewan. Misalnya : Lumo ka jilop lam weu = Sapi sudah masuk ke kandang.
4. Bangai = Bodoh
Ngeut = Bodoh
5. Batat = Bandel
Tungang = Bandel
6. Bek = Jangan
Hanjeut = Jangan, tidak boleh atau tidak bisa
7. Padin = Berapa
Padum = Berapa
8. Rap = Dekat
Toe = Dekat
B. Homonim dalam Bahasa Aceh
Homonim adalah sebuah kata yang sama tulisan dan ucapannya, tetapi berbeda arti. Contoh homonim dalam bahasa Aceh :
1. Bak = di, sebagai kata depan/preposisi ( bak keudee = di kedai )
Bak = Pohon ( bak mamplam = pohon mangga )
2. Madu = Madu lebah
Madu = Poligami/isteri kedua
C. Antonim dalam Bahasa Aceh
Antonim adalah sebuah kata yang memiliki arti berlawanan atau disebut juga dengan lawan kata. Contoh antonim dalam bahasa Aceh :
1. Tue-et = Panyang ( pendek = panjang )
2. Pijuet = Tumboen ( kurus =gemuk )
3. Ubiet = Rayeuk ( kecil = besar )
4. Itam = Puteh ( hitam = putih )
5. Deuk = Troe ( kenyang = lapar )
6. Trep = Siat (lama = sebentar )
7. Bangai = Caroeng ( bodoh = pintar )
8. Woe = Jak ( pulang = pergi )
D. Polisemi dalam Bahasa Aceh
Polisemi adalah sebuah kata yang memiliki satuan relasi aliran arti atau makna dan masih merupakan bagian dari kesatuan sebuah padanan kata tersebut. Contoh polisemi dalam bahasa Aceh :
1. Aneuk = Anak
Aneuk miet = Anak-anak
Aneuk manok = Anak ayam
Aneuk ureung = Anak orang
Aneuk sikula = Anak sekolah
Aneuk batee = Batu
Aneuk bajee = Kancing baju
2. Ulee = Kepala
Ulee rombongan = Kepala rombongan
Ulee ueh = Kepala botak
3. Poh = Pukul
Poh cakra = Bincang-bincang ( membual )
Poh jeum = Pukul pada jam (waktu)
Riwayat Singkat Penulis:
Hamdani Mulya adalah nama pena dari Hamdani, S.Pd Guru SMAN 1 Lhokseumawe. Pemerhati bahasa dan sastra, Penulis buku Bahasa Indatu Nenek Moyang Ureueng Aceh tahun 2017, dan Sajak Secangkir Air Mata (Syair Orang Sehat, 2019). Karyanya dimuat dibeberapa media cetak dan online.
0 facebook:
Post a Comment