Bantuan Baitul Wakaf ini membantu kebutuhan air bersih, MCK dan dapur santri lebih layak, lebih baik dan tercukupi.
“Santri bisa hidup bersih dan sehat,” kata Busro, relawan Mitra Kebaikan Baitul Wakaf Lebak, Rabu (8/6).
Menurut Busro, pengeboran sumur air bersih, renovasi dapur dan MCK dilakukan pada akhir April 2022 lalu. Sebelum dibangun sumur air bersih, para santri harus mengambil air dari sungai Cilaki yang berjarak 500 meter.
Air yang diambil dari sungai pun tidak berstatus air bersih. Jika musim hujan kondisi air sungai menjadi lebih kotor. Karena air-air dari sawah, selokan semua bermuara ke sungai tersebut.
“Air sungai jarak ke pondok 500 meter, sangat kesulitan di malam hari karena gelap. Sumur dangkal manual kedalaman 7 meter 1 bulan kemarau airnya kering,” jelas Busro.
Jika musim kemarau, para santri dan warga sekitar jarang mandi. Sehingga memicu berbagai penyakit kulit. “Jumlah santri yang awalanya 50 orang dan tidak dikenakan biaya pendidikan sepeserpun, namun karena kesukitan air jadi berkurang tidak betah, sekarang ada sekitar 35 orang,” kata Busro.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Baitul Wakaf dan para donaturnya atas perhatian kepedulian kebaikannya, semoga Allah memberkahi dan memuliakan kehidupan dunia dan terus mengalir pahala kebaikannya hingga negeri akhirat,” ujar Busro.
Untuk diketahui, Baitul Wakaf adalah lembaga nirlaba yang konsen dalam menghimpun dan mengelola wakaf (nazhir) produktif dari Hidayatullah.
Konsentrasi program wakaf dilakukan dengan pendekatan sosial, dan produktif. Dengan tujuan menghasilkan manfaat yang terus mengalir, dan menghadirkan solusi bagi problema umat dari lokal hingga global. Saat ini, Baitul Wakaf tengah gencar melaksanakan program wakaf sumur air bersih di sejumlah tempat. (Smh/Rel)
0 facebook:
Post a Comment