Catatan: Akhyar M. Ali
JCH Kloter 01 BTJ Melaporkan dari Madinah
Tahun ini, jumlah jamaah haji Indonesia sebanyak 100.051 orang, yang terdiri dari jamaah haji reguler 92.825 dan jamaah khusus berjumlah 7.226. Ada 241 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah penerbangan 236 menggunakan dua maskapai: Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
Layaknya seorang tamu istimewa (dhuyufullah dan duyufurrah) pasca Covid-19 melanda, Kementerian Agama (Kemenag) sebagai ahlil bait dalam penyelenggaraan ibadah haji memanjakan calon jamaah haji dengan beberapa pelayanan terbaik yaitu; embarkasi.
Ketika memasuki asrama haji, menjelang keberangkatan, JCH diterima oleh panitia dengan penuh keramahan, pelayananan yang pasti tanpa bertele-tele. Semua berjalan sesuai standar operasional pelayanan (SOP). Tim kesehatan dalam mengecek akhir JCH juga berjalan lancar, mengingat semua JCH sudah mendapat pemeriksaan kesehatan di Puskesmas.
Pelepasan JCH kloter 01 oleh Gubernur Aceh dan dihadiri Sekda Taqwallah, Kadis Syariat Islam Aceh Dr EMK Alidar, dan pejabat lainnya. Gubernur tidak hanya melepas tamu Allah, namun juga beramah tamah, menyapa dan berbagi tips, agar nyaman dan aman dalam perjalanan. Dia meminta jamaah fokus beribadah supaya mendapat haji yang mabrur.
“Saya memohon maaf, karena masa jabatan akan berakhir di awal Juli 2022,” katanya di hadapan calon jamaah haji. Kehadiran orang nomor satu di Aceh ini mengukuhkan dukungan penuh bagi tamu Allah dalam menunaikan ibadah haji.
Take off on time
Tiba waktunya pesawat Garuda Nomor GA2101 yang berkapasitas 393 seat full ditarik ke landasan pacu bergerak perlahan, namun ada hal menarik meskipun jam menunjukkan pukul 01.25 WIB dini hari, para panitia penyelenggara ibadah haji yang dipimpin Kepala Kantor Kemenag Aceh Dr Iqbal Muhammad, MAg tetap bersemangat mengikuti tahapan pemberangkatan JCH hingga pesawat tidak kelihatan lagi.
Ini menegaskan, bahwa tamu Allah mendapat kemuliaan yang tiada tara dan Iqbal ingin memastikan semua skenario berjalan tidak asal bapak senang (ABS), bahkan dia menunda sejumlah agenda penting, termasuk mewakili ke pejabat lainya untuk menghadiri acara pembukaan MTQ ke 35 di Kabupaten Bener Meriah. Justru tamu Allah yang dia utamakan.
Kenyaman GA2102
Dalam pesawat yang menempuh perjalanan tujuh jam lebih, para jamaah tidak hanya menikmati kenyamanan selama berada di dalam pesawat, namun disuguhkan berbagai makanan dan minuman, seakan perjalanan hanya dalam hitungan menit, karena tamu Allah sangat di istimewakan.
Ada satu adegan menarik. Seorang pramugari GA2101 bertekuk lutut seraya memeluk erat dan memohon maaf kepada salah seorang jamaah wanita kloter 01 menjelang pesawat landing masih berada di kamar mandi, lalu diketuk oleh sang pramugari, namun tidak juga keluar hingga pesawat hampir menyentuh landasan pacu sang ibu baru keluar.
Ketika pesawat sempurna berhenti, sang pramugari menghampiri sang ibu untuk meminta maaf dan memeluk erat, padahal yang dilakukan sang pramugari adalah menjalankan aturan, tidak boleh ke kamar mandi ketika take off dan landing. Ini diantara bukti awak pesawat begitu memuliakan tamu Allah Swt.
Di bandara Amir Muhammad Abdul Aziz Madinah bagai anak yang baru pulang dari perantauan. Petugas Indonesia yang berada di sektor bandara menyambut JCH dengan penuh keramahan. Tidak berlama-lama dalam pemeriksaan dokumen di Imigrasi. Akhirnya, JCH di dorong langsung menuju hotel, yang hanya hitungan beberapa langkah dapat mencapai pelantaran Masjid Nabawi.
Pelayanan jamaah
Dalam musim haji tahun 2022, Kemenag terus melakukan pelayanan semaksimal mungkin diantaranya; akomodasi, konsumsi dan transportasi.
Layanan akomodasi, baik di Makkah maupun Madinah, mengacu standar hotel. Di Makkah, jamaah akan menempati wilayah Syisah, Jarwal, Mahbah Jin, Misfalah dan Raudhah, menggunakan sistem zonasi untuk memudahkan jamaah haji berinteraksi. Sementara di Madinah, jamaah menempati wilayah Markaziyah, yang sangat dekat dengan Masjid Nabawi. Semua hotel dilengkapi fasilitas handuk, sabun, dan air zamzam yang dikemas di desfenser.
Jamaah haji mendapat makanan sebanyak 119 kali, yang terdiri dari makan selama di Makkah 75 kali di Madinah, 27 kali dan 16 kali selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Selama di Makkah, seluruh jamaah mendapat pelayanan 24 jam bus Salawat, yang mengantar ke Masjidil Haram dan pelayanan darat lainnya dari Madinah ke Makkah dan sebaliknya dari Makkah ke Jeddah. Semua bus tersebut adalah bus yang nyaman dan aman untuk ditumpangi. (Editor: smh)
0 facebook:
Post a Comment