“Artinya dari sebuah gerakan pendidikan dan dakwah semata-mata, sekarang insyaallah menanjak menjadi sebuah ormas bernama ADABQU yang akan ada pengurus pusat, pengurus wilayah, pengurus daerah, cabang hingga ranting di seluruh Indonesia,” kata UBN kepada wartawan di sela-sela puncak milad ke-14 AQL Islamic Center di Pesantren Ar-Rahman Qur’anic College (AQC) Megamendung, Bogor, Jawa Barat, (31/7).
Diungkapkan UBN, transformasi ini berangkat dari gagasan besar yang telah dicita-citakan untuk membangun peradaban Qur’an. Gagasan besar yang akan dijalankan melalui ADABQU dilandasai oleh pemahaman bahwa bangkitnya sebuah peradaban bukanlah berwujud pada sosok-sosok yang sering dikultuskan menjadi sosok-sosok pemberontak belaka. Namun, peradaban termasuk As-Shohwah Al-Islamiyah bermula dari kokohnya iman dan tegaknya tauhid pada setiap individu.
Kemajuan, kata UBN, bukanlah ketika orang ramai di jalan mengumpulkan yel-yel masing-masing. Kemajuan adalah ketika masjid -masjid dipenuhi shalat berjamaah khususnya jika shalat Subuh sudah seperti shalat Jumat.
“Bukan peradaban yang dimaksud adalah pemberontakan. Tetapi tertibnya shaf dalam shalat, tertibnya barisan dalam melantunkan ayat-ayat Allah,” jelas UBN.
UBN menambahkan, untuk kelengkapan organisasi ADABQU seperti lambang, bendera, hingga AD ART sudah dipersiapkan. Dalam waktu dekat, ADABQU akan menggelar rakernas dan akan dilantik pengurus-pengurus wilayah.
“ADABQU ini organik saja. Ya, karena kita bermula dari kerja. Bukan dari figur dan isu. Itu pun gagasanya dari bawah. Saya hanya beri gambaran umum, mereka yang rapat di semua unit, dan menyusun draf ini (ADABQU). Pengurus ADABQU ini pun anak-anak muda,” kata UBN. (Smh/Rel)
0 facebook:
Post a Comment