Kepada wartawan, Risky, koordinator Majelis Perkemahan mengatakan ini merupakan kegiatan perdana yang dilaksanakan setelah Majelis Perkemahan digagas pada tanggal 17 Desember 2021.
"Alhamdulillah hari ini kita sudah selesai melaksanakan kegiatan perdana dari Majelis Perkemahan di Bukit Jalin dan desa wisata Gampong Suka Tani, Aceh Besar pada tanggal 10-11 September 2022 setelah melalui proses lika liku yang panjang", ucapnya, Minggu (12/9)
"Sebelumnya, Majelis ini kami gagas bersama Tgk Aminuddin pada tanggal 17 Desember 2021 lalu atas beberapa pertimbangan sebagai startegi belajar yang dapat memberikan ruang kepada semua kalangan." tambah Risky.
Dalam keterangannya, Risky menyampaikan bahwa hari ini ada anggapan di luar sana bahwa Islam itu sangat kaku dan terpaku.
"Faktor-faktor yang mendorong kami membentuk satu majelis seperti ini adalah karena ada beberapa orang yang beranggapan bahwa Islam itu sangat kaku dan terpaku seperti misalnya belajar agama mesti di Dayah, meunasah, Masjid dan balai-balai pengajian khusus, harus bersarung, dan anggapan lainnya. Sehingga ruang-ruang seperti itu terkesan hanya untuk orang-orang tertentu", ujarnya.
"Padahal belajar agama tidak se-kaku itu, banyak sekali ruang-ruang yang bisa kita manfaatkan untuk belajar seperti hutan, pegunungan, laut dan tempat lainnya di alam bebas", tambahnya.
Selain mendapatkan pengetahuan, menurutnya belajar di alam bebas dapat memberikan relaksasi dan meningkatkan fokus sehingga kita bisa belajar dengan gembira dan nyaman.
"Kita mengupayakan kegiatan seperti ini bisa terlaksana maksimal sebulan sekali dengan pemateri yang bervariasi dan majelis ini terbuka untuk semua kalangan", tutupnya.*
0 facebook:
Post a Comment