Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, H Satono S Sos MH, saat isi kuliah umum di Markaz Dewan Dakwah Aceh, Gampong Rumpet, Kec. Krueng Barona Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa (11/10/2022) |
Kuliah umum dengan judul “Dakwah Melalui Jalur Politik” yang berlangsung selama satu jam lebih itu diikuti oleh pengurus Dewan Dakwah Aceh, civitas akademika Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh, mahasiswa-mahasiswi ADI Aceh dan undangan lainnya.
“Aceh dengan Sambas layaknya seperti saudara kandung yang dari sisi usia tentu lebih tua Aceh. Penduduk Sambas 80 % diantaranya beragama muslim dan Sambas juga digelar dengan Serambi Mekkah,” kata Satono saat mengawali kuliah umumnya.
Ia mengatakan di tengah krisis global dan juga krisis pangan, haruslah bersyukur karena hidup di negara Indonesia, khususnya Aceh dan Sambas, di mana alamnya yang subur dan cenderung aman dibanding wilayah yang minoritas muslim.
Menurutnya kondisi tersebut dikarenakan gerakan amar makruf dan nahi mungkar yang selalu berjalan termasuk dalam bidang politik. Karena dakwah dan politik merupakan satu dari dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Dan inilah yang diamanatkan oleh pendiri Dewan Dakwah, Allahyarham Mohd Natsir.
“Politik dalam Islam merupakan segala aktivitas dalam mengelola persoalan publik atau masyarakat sesuai dengan syariat Islam. Bagi seorang muslim, tindakan politik itu baik apabila tindakan tersebut bermanfaat bagi seluruh rakyat sesuai dengan rahmatan lil ‘alamin,” kata Satono.
“Saya memiliki pengalaman pribadi menuntut ilmu di tempat sepi dan terpencil. Ternyata tempat bukan menjadi ukuran tetapi kualitas kepribadian dan daya saing yang perlu diutamakan,” ungkapnya
Sementara itu, Ketua Dewan Dakwah Aceh, Prof Dr Muhammad AR MEd menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan Bupati Sambas Kalimantan Barat, yang juga kader dai Dewan Dakwah alumni STID Mohd Nasir angkatan pertama ke Markaz Dewan Dakwah Aceh.
“Mudah mudahan kunjungan dan kehadiran Bapak Satono dapat memotivasi dan menginspirasi mahasiwa ADI Aceh agar lebih giat untuk belajar dan memiliki militansi dakwah di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Prof Muhammad AR. (murdani/rel)
0 facebook:
Post a Comment