Setiap muslim harus jadi pribadi unggul yang menguasai ilmu pengetahuan. Dia pun berharap, generasi muda muslim harus punya identitas.
“Generasi qurani harus sanggup membaca Alquran dan mengimplementasikan kandungannya,” pesan Wapres Ma’ruf Amin saat membuka MTQ XXIX Tahun 2022 di Kalimantan Selatan, (12/10), seperti dilansir Republika.co.id. MTQN berlangsung 10-19 Oktober 2022.
MTQN XXIX tahun 2022 ini diikuti 1.676 peserta dari 34 provinsi dan 135 dewan hakim yang menilai peserta pada 8 cabang lomba yang terbagi dalam 23 golongan. Kedelapan cabang lomba itu adalah cabang Seni Baca Alquran, Hafalan Alquran, Tafsir Alquran, Syarhil Alquran, Kaligrafi, Qiraat Alquran, Fahmil Alquran dan terakhir cabang Karya Tulis Alquran (KTIQ).
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Dr EMK Alidar menyampaikan, kafilah Aceh yang diberangkatkan mengikuti MTQN ini sebanyak 100 orang, yang terdiri atas peserta, pelatih, official, pendamping, dan tim medis.
Dia menguraikan, kafilah sebanyak 54 orang yang mengikuti beberapa cabang, yaitu Tilawah Anak (Putra/Putri) Tilawah Remaja (Putra/Putri) Tilawah Dewasa (Putra/Putri) Tartil (Putra/Putri) Tilawah Tuna Netra (Putra/Putri) Qiraah Saba’ah Remaja (Putra/Putri) Qiraah Sab’ah Mujawwad Dewasa (Putra/Putri) Qiraah Sab’ah Murattal Dewasa (Putra/Putri) Tahfidh 1 Juz, 5 Juz, 10 Juz, 20 Juz dan 30 Juz (Putra/Putri).
Kita harapkan, dengan MTQ yang diselenggarakan berjenjang dari tingkat desa hingga tingkat nasional cukup membantu proses pembentukan generasi qurani, yaitu generasi muda yang berinteraksi dengan Alquran setiap waktu dan profesi yang ditekuninya. Wadah lain belajar Alquran adalah melalui Taman Pendidikan Quran (TPQ), pesantren tahfidz dan lembaga pengajian lainnya.
Bagi kafilah Aceh, MTQ Nasional kali ini kiranya menjadi sarana pembelajaran untuk semakin semangat belajar dan meningkatkan prestasi tingkat nasional. Aceh harus merebut kembali kejuaran nasional dan tampil sebagai juara umum MTQ. Tidak boleh lagi Aceh hanya cukup puas masuk sepuluh besar nasional.
Pembelajaran dari MTQ Nasional mestinya ditindaklanjuti dengan pelatihan dan kursus berbagai cabang MTQ secara intensif tingkat desa (gampong) hingga provinsi, apalagi sudah ada pihak yang mengelola dan bertanggungjawab di bidang ini, Dinas Syariat Islam. Dinas ini harus meyakinkan pemangku kepentingan untuk menyediakan anggaran yang cukup dalam pembinaan dan pengembangan tilawatil Quran.
Dengan semangat MTQN, mestinya kita menyahuti harapan Wapres Ma’ruf Amin untuk mewujudkan identitas generasi muda muslim Indonesia dengan identitas qurani, yaitu sebuah generasi bangsa yang berkualitas, mandiri, dan mengamalkan Alquran dalam berbagai aspek kehidupan. (smh)
0 facebook:
Post a Comment