Salman Arifin mengharapkan, satu madrasah harus mendapatkan satu cabang lomba yang akan dimenangkan dalam Poresni Mini ini, jika tidak berarti madrasah tersebut dianggap tidak berbobot.
“Setiap madrasah pasti ada guru-guru yang memiliki kemampuan di bidang tilawah atau bidang lainnya, maka ia harus mampu mencetak kader anak-anak juara tilawah, demikian juga dengan cabang-cabang lainnya,” ujarnya.
Menurut dia, guru harus terus melatih keterampilan anak, sehingga anak-anak madrasah mampu berkompetensi dengan anak-anak SDIT misalnya. Sebab guru di madrasah memiliki potensi agama yang lebih mendasar dibandingkan guru-guru umum.
Demikian juga, tambah dia, guru tidak boleh lengah mengembangkan bakat dan minat anak. Hal ini hanya mampu dilakukan oleh guru-guru yang kreatif, bijaksana dan bertanggung jawab.
“Setiap anak pasti memiliki bakat dan minat tersendiri. Tugas guru adalah mengembangkan kemampuan anak menjadi generasi yang hebat, dengan demikian anak-anak didik tidak hanya dikembagkan saat berkompetisi, tetapi harus terus dikembangkan setiap waktu,” tegasnya.
Salman menambahkan, bahwa menyalurkan bakat tentu membutuhkan waktu, tidak hanya sekedar mengenalkan saja, namun perlu bimbingan dan latihan untuk mengorbitkan mereka menjadi lebih berani dan percaya diri.
Sementara itu, Ketua K2M yang juga Kepala MIN 13 Cot Gue Jufruddin SAg mengatakan, Porseni Mini yang diikuti madrasah-madrasah dalam Gugus Kecamatan Darul Imarah dan Darul Kamal (Darmaka) ini melombakan 11 cabang, yaitu MTQ, cerdas cermat, badminton, atletik, rebana, obade, bola kaki, kaligrafi, azan, tahfidz, serta pidato.
“Porseni Mini ini, selain berkompetisi juga menunjukkan kemampuan anak-anak,” ujarnya. Dia berharap tidak terlalu fokus berlomba, sebab kegiatan ini juga merupakan suatu ajang silaturahmi antar madrasah se Aceh Besar.
“Kita boleh bertanding sambil bersanding, namun ukhuwah lebih utama. Jangan hanya mencari piala, tetapi juga mencari pahala,” pintanya. Porseni Mini yang dipusatkan di MIN 13 Cot Gue ini berlangsung hingga Kamis, 24 November 2022. (Juariah Anzib)
0 facebook:
Post a Comment