lamurionline.com -- Indrapuri – Camat Indrapuri Irda Junaidi, SE bersama Babinsa mendampingi tim dari Puskesmas Lampupok untuk mengadakan vaksin polio yang diteteskan ke mulut siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Aceh Besar yang bertempat di Gampong Lampupok Raya, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Jum’at (06/01/2023). Anak-anak yang masih berusia di bawah 12 tahun tersebut masing-masing mendapatkan dosis sebanyak dua tetes vaksin.
"Tetesan manis polio di Kecamatan Indrapuri kita
usahakan kerjasama kita semua untuk dapat mencapai target, seperti yang telah diprogramkan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia melalui sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN), dimana target nasional
harus mencapai 95 persen," ungkap Camat Indrapuri Irda Junaidi, SE.
“Mudah-mudahan,
dengan terlaksananya tetes vaksin polio ini, kedepan Kabupaten Aceh Besar diharapkan
terbebas dari ancaman penyakit polio, pada umumnya dan Kecamatan Indrapuri
khususnya” ujarnya
“Jadi,
untuk mengejar ketertinggalan sesuai target, kami dari pihak Kecamatan berupaya
mendampingi tim Kesehatan untuk melaksanakan sweeping polio di sekolah wilayah
Kecamatan Indrapuri dan pada hari ini sesuai dengan yang sudah kami jadwalkan,
yaitu melaksanakan sweeping polio di MIN 6 Aceh Besar Indrapuri,” katanya
Disamping
itu, beliau juga menambahkan, adapun manfaat dari pemberian imunisasi polio
pada anak–anak adalah salah satu untuk mencegah penyakit polio sedini mungkin.
“Karena
polio merupakan penyakit yang mematikan dan sangat rentan menyerang anak–anak.
Polio dapat menyebabkan sulitnya bergerak pada organ tubuh, kelumpuhan, bahkan
dampak yang paling tidak diharapkan adalah kematian. Maka, saya harapkan
masyarakat jangan takut, imunisasi polio ini untuk mencegah dan tidak ada efek
samping,” pintanya
Sementara
itu, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 6 Aceh Besar Kecamatan Indrapuri, Jalinar,
S. Pd.I menyampaikan, pihak sekolah sangat mendukung dan akan terus mendorong
percepatan pemberian imunisasi polio.
“Saya juga
sudah menyampaikan kepada kepala Puskesmas untuk terus melakukan sosialisasi
sekaligus mengajak para orang tua murid, supaya orang tua murid lebih paham
bahwa imunisasi polio ini sangatlah penting terhadap anak,” ujarnya.
Menurut beliau,
tantangan yang paling berat dialami oleh guru dan petugas di lapangan yaitu
orang tua, karena masih banyak orang tua yang menolak anaknya diberikan
imunisasi polio.
“Hal ini
terjadi karena pemahaman orang tua tentang polio masih minim. Maka dengan itu,
kita harus bersama-sama untuk memberikan pemahaman dan penjelasan kepada
masyarakat karena penyakit polio ini tidak bisa diobati, tapi hanya bisa
dicegah,” pungkas Jalinar. (Cek Man)
0 facebook:
Post a Comment