Koordinator TAPM Aceh Besar, Emirza menyatakan rakor kali ini bertujuan untuk memperkuat tim dan melalukan percepatan progress di kabupaten Aceh Besar Khususnya yang sangat urgent, yaitu Upload APBG- P ke Aplikasi Monev DD dan juga dan percepatan APBG tahun 2023.
Rakor TPP Aceh Besar ini turut dihadiri Koordinator Provinsi (Korprov) Aceh, Mursyidan, Koordinator Wilayah, Yosi Suryaningrat beserta TAPM Provinsi lainnya, seperti Zulfahmi Hasan, Maulizan, Busra dan Irwansyah.
Dalam arahannya, Korprov Mursyidan meminta TPP Aceh Besar untuk segera melaksanakan tugasnya sesuai tugas dan tanggung jawab di lokasi wilayah kerja masing-masing sebagaimana tertuang dalam lampiran SPMT Nomor 5 Tahun 2023.
Sesuai SPMT, Mursyidan meminta kepada seluruh Tenaga Pendamping Profesional/Pendamping Desa untuk melaksanakan tugas sebagai TPP sesuai dengan posisi dan lokasi tugasnya masing-masing. Selanjutnya, melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing posisi sebagai mana sudah diatur dalam surat keputusan tersebut dan melaporkan keberadaan tenaga pendamping fungsional kepada pemerintah setempat sesuai posisi dan lokasi tugasnya. Kemudian lanjut Mursyidan, TPP melaporkan keberadaannya kepada supervisor, dan melaporkan setiap laporan sesuai format yang telah disiapkan Kemendesa ke dalam aplikasi Daily Reports Pendamping Desa dan laporan-laporan terkait lainnya.
Selanjutnya Korprov Aceh Mursyidan juga menyampaikan sesuai Memo Kornas Nomor 01 Tahun 2023 TAPM Provinsi sudah menerbitkan Memo Korprov Nomor 03 Tahun 2023. Antara lain meminta segera membentuk dan menetapkan PIC Bidang kab/kota sesuai format yang telah ditentukan.
"Kemudian percepatan finalisasi upload APBG Perubahan 2022 pada Aplikasi Monev DD, ini perlu kita genjot bersama, paling telat 17 Februari 2023 harus tuntas. Kemudian finalisasi penyaluran DD dan BLT DD 2022 pada Aplikasi Monev DD, ini sangat penting diselesaikan mengingat realisasi kegiatan sudah dilaksanakan," terang Korprov.
Sementara Koordinator Wilayah, Yosi Suryaninggrat memberikan motivasi dan semangat kepada semua TPP di Kabupaten Aceh Besar, juga memberikan Motivasi kepada Pendamping menjalankan tugas pendampingan dan semangat baru.
"Dengan kerja keras dan usaha, kamu dapat mencapai apa pun" ujar Yosi mengutip dan memaknai sebuah gambar perumpamaan.
Pembahasan Rakor selanjutnya di sampaikan oleh Busra sebagai PIC Sarpras dimana Aceh Besar masih ada silpa 1 milyar untuk kegiatan sarana dan prasarana. Sementara Maulizan yang membidangi IDM, SDGs dan stunting mengintruksikan kepada seluruh TPP Aceh besar untuk tahun 2023 status IDM lebih meningkat daripada tahun 2022, khususnya desa Mandiri.
Pemaparan selanjutnya dari TAPM Kabupaten Aceh Besar diawali oleh PIC Perencanaan Desa dan Non Sarpras, Zulviana, penyaluran DD (MONEV DD), advokasi masalah oleh Armia, penyampaian sarpras dan BLT-DD oleh Nurazman, peninkatan kapasitas dan pengembangan ekonomi local/ BUMdes/ BUMDesma di sampaikan oleh Teuku Badlisyah dan penutup yang membidangi IDM, SDGs Desa, stunting dan informasi serta media dipaparkan oleh Ery Muntiadi secara runut.
Dalam Rakor juga dilakukan perkenalan personil baru pindahan dari luar kabupaten/kota. Pada sesi ini terjadi silaturrahmi yang hangat mengingat personil baru adalah wajah baru tetapi merupakan stok lama, dimana mereka berkeinginan pulang kembali untuk membangun Aceh Besar. (ery/rel)
0 facebook:
Post a Comment