Prosesi pelantikan disaksikan langsung Ketua FPMI Aceh, Hj Ummiyani MPd dan segenap pengawas Kemenag Aceh Besar.
“Selamat dan sukses atas berdirinya Forum Pendidik Madrasah Inklusif atau FPMI,” terang Ummiyani di sela kegiatan pelantikan, Kamis (16/3).
FPMI beranggotakan para pendidik yang kreatif dan berdedikasi tinggi terhadap pendidikan inklusif. Menurut Ummiyani, tujuan pendidikan inklusif adalah memastikan semua anak memiliki akses terhadap pendidikan yang terjangkau, efektif, relevan dan tepat dalam wilayah tempat tinggalnya. Selain itu, pendidikan inklusi ingin memastikan semua pihak dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar seluruh anak terlibat dalam proses pembelajaran.
“Jadi, inklusif dalam pendidikan merupakan proses peningkatan partisipasi siswa dan mengurangi keterpisahannya dari budaya, kurikulum, dan komunitas madrasah setempat,” ujarnya.
“Mewujudkan layanan yang inklusif dalam rangka memenuhi hak anak berkebutuhan khusus untuk dapat diterima pada madrasah, berarti memberikan kesempatan pembelajaran yang bermakna kepada semua anak,” sambungnya.
Ummiyani menggarisbawahi, pendidik yang memiliki kompetensi akademik dan professionalitas khusus di bidang inklusif, menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan program madrasah inklusif. Artinya, para pendidik di madrasah inklusif harus memiliki kecakapan pengetahuan yang memadahi dalam mengelola proses pembelajaran di kelas, sehingga bisa memahami betul karakter anak-anak berkebutuhan khusus dan mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki setiap anak serta mengembangkannya menjadi bakat luar biasa.
Hal senada disampaikan Kakankemenag Aceh Besar, H Salman Arifin SPd MAg yang menyambut baik atas terbentuknya pengurus FPMI Aceh Besar tersebut.
“Di Madrasah ada anak autis, superaktif ataupun indigo, di sini guru harus tahu cara menyikapi dan mengenalinya dengan bijak dan melakukan pendekatan secara inklusif. Ada perbedaan atau diferensiasi dalam setiap proses pembelajaran dan ini fitrah anak. Jadi ini tugas pengurus FPMI untuk menyampaikan kepada guru di madrasah” sebut Salman
“Kementerian Agama siap bersinergi dengan semua untuk mewujudkan pendidikan inklusif sekaligus meningkatkan akses, mutu, relevansi, dan daya saingnya secara merata,” tandas Salman.
Kepengurusan FPMI 2023-2028 ditetapkan dalam Surat Keputusan Forum Pendidik Madrasah Inklusif Provinsi Aceh Nomor 002/FPMI/III/2023. Ketua Umum FPMI dijabat Nurharlina SPdI MPd, Sekretaris Umum Munzir MPd dan Bendahara Umum Nurzarina SPdI dengan sebelas dewan pakar dari pengawas Aceh Besar.*
0 facebook:
Post a Comment