Menurutnya, ulama dan umara memiliki peran penting dalam memberantas riba, karena riba merupakan salah satu larangan bagi umat muslim. "Memberantas riba harus berkolaborasi antara ulama dan umara," ujar Iswanto.
Ia mengatakan, ada para pedagang yang terbelit dalam riba karena kebutuhan pembiayaan usaha dan modal, untuk itu pemerintah juga akan terus berupaya dengan pihak lain dalam pembiayaan, disamping peran ulama untuk terus memberikan edukasi dan sosialisasi bahayanya riba melalui mimbar dan ceramah agama.
"Tingkatkan usaha pembinaan keagamaan bagi para pedagang untuk menjauhkan diri dari riba, melalui mimbar, ulama bisa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait larangan riba," katanya.
Iswanto juga berharap penguatan dalam penegakan syariat Islam harus terus dilaksanakan secara bersinergi antara lintas sektor serta lembaga terkait. "Upaya pencegahan maksiat dan saling mengingatkan melalui sosialisasi harus terus digalakkan dalam mewujudkan penegakan syariat Islam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat MPU Aceh Besar Zulfadhli SH MH menyampaikan Pendidikan Kader Ulama Aceh Besar tahun 2023 mengusung tema peningkatkan literasi ajaran Islam yang rahmatan lil'alamin. Peningkatan kiprah para 'alim ulama sangat dibutuhkan dimasa mendatang, sehingga dilaksanakan pengkaderan Ulama. "Ada 92 kader ulama, yang mengikuti kegiatan ini dan mereka merupakan empat orang utusan setiap kecamatan," sebut Zulfadhli.
Ia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan sehari tersebut akan dibina dan dibimbing dengan materi ilmu tauhid dan fikih, peran ulama dalam menghadapi tantangan zaman dimasa mendatang. "Materi yang disampaikan terkait tauhid dan fikih serta peran ulama dimasa depan," terangnya.
Turut hadir Ketua MPU Aceh Besar Tgk H Nasruddin M beserta Para Alim Ulama Aceh Besar, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar Rusdi SSos MSi, Kepala Dinas Penfidikan Dayah Aceh Besar Adi Darma SPd MPd, Sekretaris Baitul Mal dan Sekretaris MAA dan Kepala Sekretariat MPU Aceh Besar. (Sayed M Husen)
0 facebook:
Post a Comment