Kegiatan prosesi peusijuk di masjid bersejarah mendapat sambutan yang luar biasa dari ASN Kemenag dan masyarakat Aceh Besar serta menginspirasi dari penobatan Sultan Muhammad Daodsyah yang merupakan Sultan Aceh terakhir di Masjid Tuha Indrapuri pada tahun 1878 M
Kepala Kankemenag Aceh Besar, H Salman Arifin SPd MAg di dampingi kasubbag tata usaha H Khalid Wardana SAg MSi mengatakan banyak hal yang perlu dibenahi di Aceh Besar terutama keadaan madrasah dan Kantor Urusan Agama (KUA). Terkait keberadaan lembaga pendidikan masih ada madrasah yang berstatus swasta bahkan telah berlangsung puluhan tahun.
Harapannya, di bawah Kakanwil Kemenag Aceh yang baru, ada perubahan infrastruktur madrasah dan pendidikan di Aceh Besar.
"Saya yakin Pak Azhari mampu mengkomunikasikan ini ke Jakarta, di Kemenag RI. Insyaallah kita sama-sama membawa Kemenag jadi lebih baik," ucapnya saat sambutan dalam sesi silaturahmi dan peusijuk, sekaligus peletakan batu pertama pembangunan RKB SBSN MIN 1 Aceh Besar (MIN Indrapuri)
Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H Azhari mengapresiasi sambutan Kemenag Aceh Besar. Semoga Allah balas semua amalan ini.
"Saya mohon dukungan dalam kepemimpinan Kanwil Kemenag Aceh. Sungguh besar amanah ini, yang membawahi banyak pelayanan keagamaan di Aceh," jelasnya.
Kemenag Aceh, katanya, juga mengemban amanah pembinaan balai pengajian, majlis taklim, dayah, organisasi masyarakat (Ormas) Islam dan lainnya. Pembinaan ini penting, supaya satu kata untuk membangun negeri ini.
"Mohon doa dan dukungan, agar tugas besar ini bisa dilaksanakan secara makasimal, sesuai kemampuan, dengan moto ikhlas beramal," harapnya.
Azhari juga mengisahkan perjalanan hidupnya yang lahir di Aceh Timur tetapi di besarkan di Lamnga Pasi Jalan Krueng Raya, bahkan keluarga ayahnya berasal dari Aceh Besar dan dirinya juga berjodoh dengan putri Aceh Besar.
Pengabdian awal juga di mulai sebagai penyuluh agama di Lamnga, bahkan saat itu secara rutin 3 bulan sekali bersama Alm Drs Tgk Sulaiman selalu ke Jantho untuk mengambil jerih 50 ribu perbulan sebagai penyuluh agama. Dirinya telah berkunjung ke semua Kecamatan, sehingga Aceh Besar ini menjadi kampung kedua baginya.
Kepada kepala KUA, jajaran penghulu KUA dan penyuluh, Azhari berharap untuk melaksanakan tugas sesuai mekanisme dan regulasi yang ada. Selama ini Kemenag melalui KUA telah berkontribusi mencegah peningkatan stunting, melalui bimbingan calon pengantin (Catin), termasuk bekerja sama dengan Puskesmas setempat. KUA di harapkan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan harmoni keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Apalagi saat ini angka perceraian terus meningkat dan di dominasi masalah KDRT, narkoba dan chip game.
Selain itu, Azhari meminta kepala madrasah dan pihak terkait agar terus melakukan inovasi untuk kemajuan pendidikan.
Acara dihadiri sesepuh masyarakat Aceh Besar yang juga Wakil Rektor USK Prof DR Mustanir Yahya MSc ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Tgk H Nasruddin, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Adi Darma MPd, sesepuh Kemenag Aceh Besar Drs H Salahuddin MPd, Anggota DPRK DR Yusran Yunus MA, Camat Indrapuri Irda Junaidi SE MM , para kasi , kepala KUA, kepala Madrasah, ASN dan tokoh tokoh masyarakat.*
0 facebook:
Post a Comment