Kepala Balai Bahasa Provinsi Aceh, Drs Umar Solikhan MHum mengatakan pemilihan duta baca ini bekerja sama dengan Ikatan Duta Bahasa Provinsi Aceh. Pemilihan duta bahasa secara nasional dilaksanakan sejak 2006, yang digelar setiap tahun hingga sekarang.
"Ini untuk kesekian kalinya, bukan hanya di Aceh, tapi di seluruh Indonesia secara bersamaan. Seleksi nasional dilaksakan pada Agustus nanti. Maka kita seleksi lebih awal untuk persiapan," ujar Umar Solihan dalam sambutannya, di Banda Aceh, Sabtu malam, 24 Juni 2023.
Malam ini, ujar Umar Solikhan, akan dipilih sepasang duta bahasa untuk mewakili Aceh ke tingkat nasional. Semoga terpilih yang terbaik dari yang terbaik.
"10 pasang finalis yang tampil sangat baik dan telah mengikuti berbagai tahapan seleksi. Ada uji bahasa Indonesia, uji bahasa asing, penampilan bakat dan karakter," ujarnya.
Umar Solokhan menyebutkan tujuan seleksi duta bahasa demi meningkatkan peran generasi muda untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.
Harapnnya, duta bahasa terpilih bisa mengajak teman-teman lainnya untuk menguasai tiga bahasa dan menempatkan sesuai wadah komunikasi.
Menurutnya, duta bahasa menjadi mitra untuk melestarikan bahasa, termasuk menjalankan program prioritas Balai Bahasa Provinsi Aceh, dengan cara mengajak generasi muda melestarikan bahasa daerah, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Sementara Pj Gubernur Aceh yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal SSTP MSi mengatakan Pemerintah Aceh mengapresiasi Balai Bahasa Provinsi Aceh atas pemilihan duta bahasa, demi menjaring duta bahasa yang mampu mengharumkan Aceh di level nasional dan internasional.
"Generasi muda perlu memiliki kemampuan teknologi yang kini makin cangggih. Dalam kondisi ini, penting bagi generasi untuk memahami bahasa Indonesia dan bahasa daerah agar tidak tergerus perkembangan zama," ujar Almuniza Kamal saat membacakan pidato Gubernur Aceh Ahcmad Marzuki, saat pembukaan Penobatan Duta Bahasa.
Generasi muda, jelas Almuniza Kamal, harus mengembangkan diri yang didukung dengan bahasa asing, bahasa Indonesia, dan tidak melupakan bahasa Aceh, agar bahasa Aceh terus berkembang dan tidak tenggelam.
Almuniza Kamal menyebutkan dalam UUD 1946, bahasa daerah memiliki kedudukan tinggi dalam kancah nasional. Saat ini ada 714 bahasa daerah di Indonesia. Realita ini menjadikan Indonesia sebagai negara kedua terbanyak bahasa di dunia. Sementara di Aceh ada 14 bahasa yang masih digunakan hingga kini. Jika bahasa daerah terancam punah, maka identitas bahasa akan terkikis. Karenanya, pelru dilestarikan agar tidak tenggelam.
Menurutnya, pemilihan duta bahasa menajdi ajang bagi generasi muda untuk mengembangkan diri dan mengaktualisasikan dalam kebahasaan, terutama bahasa daerah.
Harapannya, duta bahasa Provinsi Aceh terpilih bisa menunjukan jati diri daerah Aceh sehingga marwah Aceh tetap terjaga. (Abu Teuming/rel)
0 facebook:
Post a Comment