lamurionline.com -- Banda Aceh – Baitul Mal Aceh (BMA) menggelar Workshop Pengelolaan Wakaf bertajuk meningkatkan Kolaborasi, Sinergi, dan Pembagian Peran yang Efektif Antarpemangku Kepentingan, di Banda Aceh, 11-12 Juli 2023.
Ketua Panitia Acara Fachrur Razi SP MM, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diikuti 72 peserta dari unsur Badan Wakaf Indonesia (BWI), Baitul Mal, dan Kementerian Agama (Kemenag) di tingkat berbagai kabupaten/kota di Aceh.
Dia menambahkan, workshop menghadirkan pemateri Ketua Badan BMA Mohammad Haikal, Mewakili Kakanwil Kemenag Aceh Nasrullah M Radhi, dan Ketua BWI Aceh A Gani Isa. Pemateri lainnya Ketua Bappeda Aceh Ahmad Dadek dan Plt Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Didi Setiadi.
“Pelaksanaan workshop mendapatkan antusiasme dari BWI, Baitul Mal Kabupaten/Kota, dan Kemenag. Untuk itu mari kita tingkatkan kolaborasi dan sinergi dalam mengurus wakaf di Aceh,” ujarnya.
Ketua Badan Baitul Mal Aceh Mohammad Haikal ST MIFP dalam sambutannya menuturkan, pertemuan antarpemangku kepentingan wakaf di Aceh sangat strategis untuk pengelolaan dan pengembangan wakaf ke depan.
“Harapannya ke depan kita dapat melihat secara luas pengelolaan wakaf,” ujarnya.
Haikal menjelaskan, Baitul Mal baru dianggap sukses melakukan pengelolaan dan pengembangan zakat dan infak, namun di bidang wakaf masih memerlukan pembenahan di berbagai aspek seperti pendataan wakaf produktif, peningkatan kapasitas nazir, fasilitasi pemberdayaan, penyempurnaan regulasi, pelaksanaan wakaf uang, serta penguatan fungsi kenaziran baitul mal.
“Karena itu, dalam pelaksanaannya diperlukan kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan, sehingga produktivitas wakaf dapat optimal dan pengelolaan wakaf oleh nazir pun akan lebih amanah dan profesional,” imbuhnya.
Kata Haikal, diperlukan kolaborasi, sinergi, dan komunikasi yang efektif antarpemangku kepentingan wakaf.
“Salah satu upaya ke arah itu adalah apa yang kita selenggarakan hari ini dan besok, yaitu pelaksanaan workshop pengelolaan wakaf, yang baru pertama kali kita selenggarakan,” tuturnya.
Haikal mengharapkan, dari workshop tersebut akan terpetakan kewenangan, tugas, fungsi, dan peran strategis masing-masing, sehingga peran dan fungsi setiap lembaga akan lebih efektif dalam melindungi, mengembangkan, dan memberdayakan wakaf di seluruh Aceh.
“Kita juga dapat menyusun program dan kegiatan prioritas yang memungkinkan masalah-masalah perwakafan di Aceh dapat kita selesaikan bersama-sama,” pungkasnya. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment