Oleh: Fauza, S.Si, M.Pd *
lamurionline.com -- ESSAI REFLEKTIF -- Saya tulis sebagai apresiasi aksi gerakan menanam satu juta pohon (GerSaJaP) dan refleksi Hari Pendidikan Daerah ke-64.
Dalam era globalisasi dan kompleksitas yang semakin meningkat, peran guru tidak hanya sebatas mengajarkan pengetahuan akademis kepada murid, tetapi juga bertanggung jawab dalam membentuk karakter dan perspektif mereka terhadap isu-isu global.
Di tengah perubahan lingkungan alam yang semakin mengkhawatirkan, perubahan suhu 'Juli terpanas' pada 2023 bermanifestasi dalam peristiwa cuaca ekstrem yang terjadi rata-rata di seluruh dunia mencapai 17,08C (62,7F), yang merupakan hari terpanas sedunia.
Era global warming telah berakhir, dan era global boiling telah tiba. Menjadi guru yang mampu membimbing murid untuk berpikir kritis tentang lingkungan dan bertindak secara bertanggung jawab terhadap lingkungannya menjadi semakin penting.
Dalam era yang semakin berkembang, menjadi seorang guru hebat bukan lagi hanya tentang menguasai materi pelajaran, tetapi juga tentang memiliki wawasan yang luas terhadap isu-isu global, seperti lingkungan hidup. Membawa wawasan lingkungan hidup ke dalam ruang kelas tidak hanya membentuk murid menjadi individu yang peduli terhadap alam, tetapi juga membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Artikel ini bertujuan untuk mengulas pentingnya membangun kompetensi guru dalam pengajaran berwawasan lingkungan dan bagaimana pendekatan ini dapat membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Wawasan Lingkungan dan Pendidikan. Wawasan lingkungan, sebagai pemahaman mendalam tentang kompleksitas hubungan antara manusia dan alam, menjadi esensial dalam pendidikan.
Pendidikan berwawasan lingkungan bukanlah sekadar memahamkan siswa tentang komponen-komponen alam, tetapi juga tentang menyadari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan berkontribusi terhadap solusi untuk tantangan lingkungan saat ini.
Dengan mengajarkan tentang keterkaitan ekosistem, keanekaragaman hayati, dan dampak perubahan iklim, guru yang memiliki kompetensi berwawasan lingkungan mampu membentuk siswa yang memiliki pandangan holistik dan berempati terhadap lingkungan.
Wawasan Lingkungan Hidup. Kenapa Penting? Wawasan lingkungan hidup bukan hanya mengenai pemahaman terhadap tumbuhan dan binatang, tetapi juga tentang menyadari dampak manusia terhadap bumi.
Seorang guru yang hebat harus mampu mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati, penghematan sumber daya, serta dampak positif dari tindakan-tindakan ramah lingkungan.
Dalam lingkungan yang semakin penuh tantangan ini, guru memiliki peran vital dalam membentuk generasi yang berkontribusi positif terhadap alam dan masyarakat. Penyusunan kurikulum muatan lokal pendidikan lingkungan hidup dan Kawasan Ekosistem Leuser untuk SMA/SMK di Aceh merupakan langkah bijak untuk meningkatkan mutu dan kompetensi guru dalam merdeka mengajar.
Integrasi Wawasan Lingkungan dalam Kurikulum. Integrasi wawasan lingkungan dalam kurikulum menjadi kunci dalam mengembangkan kompetensi berwawasan lingkungan bagi pendidik. Mata pelajaran yang berkaitan dengan ilmu alam, geografi, biologi, kimia serta bahkan mata pelajaran non-ilmiah seperti bahasa dan seni dapat diintegrasikan dengan isu-isu lingkungan.
Dalam konteks ini, guru bukan hanya mengajarkan tentang fenomena alam, tetapi juga membantu siswa untuk berpikir kritis tentang dampak manusia dan solusi yang dapat diberikan.
Dinas Pendidikan SMA/SMK
Integrasi Wawasan Lingkungan dalam Pembelajaran. Sebagai seorang guru hebat, langkah pertama adalah mengintegrasikan wawasan lingkungan hidup dalam setiap aspek pembelajaran. Misalnya, ketika mengajarkan ilmu pengetahuan alam, guru dapat menyampaikan informasi mengenai dampak perubahan iklim dan langkah-langkah untuk mengurangi jejak karbon.
Dalam pelajaran bahasa, guru dapat membahas tulisan-tulisan tentang lingkungan yang memberikan wawasan lebih dalam. Integrasi ini akan membantu siswa melihat hubungan yang kompleks antara manusia dan alam serta menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam menjaga ekosistem.
Pendekatan Pembelajaran Berwawasan Lingkungan. Pendekatan pembelajaran yang berfokus pada wawasan lingkungan tidak hanya memerlukan perubahan kurikulum, tetapi juga perubahan metode pengajaran.
Metode pembelajaran berbasis proyek, kolaborasi, dan pengalaman langsung di lapangan dapat membantu siswa merasakan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan secara nyata. Guru dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam proyek-proyek lingkungan, seperti program penghijauan, pengelolaan sampah, atau kampanye kesadaran lingkungan.
Dalam proses ini, murid tidak hanya memahami teori, tetapi juga menerapkannya dalam praktik Langsung di Lingkungan dalam mengimplementasikan merdeka belajar.
Sebagai guru hebat yang berwawasan lingkungan, tidak hanya cukup dengan membahas teori di dalam kelas. Guru perlu memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar mereka dapat merasakan pentingnya alam dan lingkungan. Kegiatan seperti kunjungan ke taman nasional, kebun raya, atau partisipasi dalam kampanye lingkungan dapat membantu siswa memahami tantangan . yang dihadapi alam dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.
Menciptakan Masa Depan Berkelanjutan. Guru yang berwawasan lingkungan tidak hanya menanamkan pengetahuan, tetapi juga menginspirasi aksi. Seorang guru hebat akan mendorong siswa untuk mengambil tindakan nyata dalam menjaga lingkungan.
Ini bisa dimulai dari kebiasaan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, hingga terlibat dalam kegiatan komunitas yang berfokus pada pelestarian alam.
Peran Model dan Pembimbing. Guru bukan hanya pemimpin dalam kelas, tetapi juga menjadi contoh (role model) yang diikuti oleh murid. Seorang guru yang memiliki kompetensi berwawasan lingkungan harus mampu menjalankan gaya hidup yang ramah lingkungan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menjadi teladan, guru membantu murid melihat bahwa peduli terhadap lingkungan bukanlah sekadar pelajaran di kelas, tetapi juga nilai yang dapat dihayati dan diaplikasikan dalam kehidupan. Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menjadi contoh teladan bagi siswa.
Seorang guru hebat dengan wawasan lingkungan hidup akan hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkannya. Guru tersebut akan berusaha untuk hidup ramah lingkungan, mengurangi konsumsi yang berlebihan, dan terlibat dalam kegiatan konservasi. Dengan begitu, siswa akan melihat bahwa tindakan-tindakan tersebut bukan hanya kata-kata kosong, tetapi dapat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Membangun kompetensi guru dalam pengajaran berwawasan lingkungan bukanlah upaya yang sederhana, tetapi memiliki dampak yang luar biasa terhadap masa depan generasi muda dan lingkungan alam. Melalui integrasi wawasan lingkungan dalam kurikulum, pendekatan pembelajaran yang kreatif, serta menjadi model dan pembimbing yang baik, guru mampu membentuk murid yang peduli, berpikir kritis, dan berkontribusi positif terhadap lingkungan.
Dengan demikian, pendidikan berwawasan lingkungan bukan hanya menghasilkan murid yang cerdas, tetapi juga manusia yang bertanggung jawab dan berdaya untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Menjadi guru hebat dengan wawasan lingkungan hidup adalah sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan yang berkelanjutan.
Integrasi wawasan ini dalam pendidikan akan membantu menciptakan generasi yang peduli, bertanggung jawab, dan siap menghadapi tantangan lingkungan. Guru bukan hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga karakter dan kepribadian murid.
Dengan menjadikan wawasan lingkungan sebagai bagian penting dari pendidikan, tidak hanya membangun guru tangguh, dan cakap dalam mewujudkan merdeka mengajar tetapi bergerak maju untuk pendidikan Aceh yang lebih baik.
Salah satu wujud nyata dari pendekatan ini adalah kerja sama antara Dinas Pendidikan Aceh dan yayasan HAkA (Hutan Alam Lingkungan Aceh) pada Hari Pendidikan Daerah 02 September 2023 bersifat simbolis, menjadi sebuah inisiatif yang lebih substansial dan terintegrasi dalam pendidikan.
Ini mencerminkan program penghijauan, GerSaJaP sebagai langkah yang lebih holistik dan berkelanjutan. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen untuk menjadikan pendidikan Aceh sebagai salah satu fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki visi untuk masa depan yang lebih baik.
Lhokseumawe, 2 September 2023.
Riwayat Singkat Penulis: *Fauza, S.Si.,M.Pd, adalah Guru SMAN 1 Lhokseumawe Pemerhati Pendidikan dan Penggiat Lingkungan yang menyukai Sastra. Karya dimuat dibeberapa media cetak dan online.
Editor : Hamdani Mulya
0 facebook:
Post a Comment