“Potensi zakat untuk membantu mengatasi stunting telah terbukti dalam berbagai kasus di daerah, dan inilah saat yang tepat bagi Aceh untuk mengintegrasikan zakat sebagai bagian integral dari upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. Melalui zakat, masyarakat dapat memperoleh dukungan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas hidup,” ungkapnya.
Lembaga anggota FOZ, lanjutnya, melakukan berbagai program yang membantu pengentasan stunting seperti pemberian gizi seimbang kepada anak dan ibu hamil, dukungan finansial, edukasi sarana air bersih dan sanitasi serta layanan kesehatan dan imunisasi. “Forum Zakat sebagai asosiasi mengadvokasi dan menginisiasi untuk mengajak pemerintah dan masyarakat dan stakeholder untuk sama-sama berkolaborasi dan bersinergi untuk menurunkan angka stunting,” jelasnya.
Yeni juga mengajak mahasiwa untuk turut menjadi bagian dari aksi kebaikan ini untuk mengentaskan angka stunting di Aceh. “Menyongsong Indonesia Emas 2045, ayo jadi generasi bermasa depan yang cerah, pintar dan sehat,” tegasnya.
Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Aceh, Amirullah, SE., M.Si, Ak, juga menyambut baik kolaborasi untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional. “Para akademisi diharapkan membantu gerakan zakat agar zakat bisa maksimal untuk kepentingan bersama. Harapannya pembahasan ini di Zakat goes to Campus semakin masif di aceh, sehingga Aceh dapat menjadi pionir pengentasan stunting melalui gerakan zakat di Indonesia,” katanya.
Hal ini turut diamini oleh Ketua Komisi V DPRA M Rizal Falevi Kirani, menurutnya pengentasan stunting harus melibatkan seluruh stakeholder. “Sudah clear bahwa zakat harus disalurkan kepada 8 asnaf dalam rangka pengentasan kemiskinan, hal ini tentu memiliki korelasi dengan penurunan angka stunting,” kata dia.
Turut hadir Kasie Kesga dan Gizi Dinkes Provinsi Aceh dr. Dara Juliana, Komisioner Baitul Mal Aceh Mukhlis Sya’ya S.T, Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Enzus Tinianus, SH,MH, Redaktur Harian Rakyat Aceh Rusmadi, Ketua Forum Zakat Wilayah Aceh Riadhi sebagai narasumber talkshow, dan dimoderatori oleh Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Nurul Isnina Dharma.
Agenda Zakat goes to Campus berlangsung selama dua hari, dengan diawali Zakat Expo oleh Dompet Dhuafa Aceh, Rumah Zakat Aceh, BMM Aceh, Sahabat Yatim Aceh, DT Peduli Aceh, YBM Brillian Aceh dan Bank BSI di pelataran Masjid Jami Darussalam Unsyiah Kuala.
Untuk diketahui, FOZ adalah asosiasi lembaga pengelola zakat yang berfungsi sebagai wadah berhimpunnya Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di seluruh Indonesia. Saat ini FOZ memiliki anggota sebanyak 196 lembaga dari Aceh hingga Papua. Fungsi utama FOZ adalah penguatan kapasitas dan kompetensi pengelola, advokasi, sinergi, serta kolaborasi program-program pengentasan kemiskinan serta pemberdayaan komunitas masyarakat.*
0 facebook:
Post a Comment