Prof. Marwan mengatakan, ada beberapa poin dalam MoU yang disepakati, di antaranya penyerapan karbon berbasis alam, yang meliputi aspek kehutanan, hidrologi, keanekaragaman hayati, dan banyak lagi.
"USK menyambut dengan gembira kerjasama awal mengenai carbon trading. Kita punya potensi, dan dengan kolaborasi bisa saling terberdayakan," kata Prof. Marwan.
MoU tersebut dinilai mendukung kedua belah pihak dalam mengatasi permasalahan global, yakni perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) PBB. Hal tersebut bisa diwujudkan melalui advokasi dan kerjasama dalam bidang penelitian, inovasi, dan kegiatan komersial.
"Kedepan masing-masing tim dari kedua pihak, akan menyusun teknisnya lebih rinci. Dengan begitu, MoU ini bisa diturunkan lagi kedalam Perjanjian Kerja Sama (PKS)," jelas Prof. Marwan.
Lebih jauh, Prof. Marwan menerangkan, USK memiliki Prodi Ilmu Kehutanan dan Aceh merupakan salah satu provinsi dengan kondisi hutan terbaik di Indonesia selain Papua. Dirinya optimis, potensi karbon bisa digarap sebagaimana mestinya.
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan memberikan sambutan pada acara MoU antara USK dengan Kitaran Tabah SDN BHD Malaysia di ruang mini rektor, Banda Aceh, Senin, (9/10/ 2023). |
"USK sebagai kampus terhebat di Aceh perlu berperan lebih terhadap konservasi. Apalagi Aceh punya potensi sangat besar pada bakau. Sains konservasi dan ekonomi bisa berjalan bersamaan," tutur Akhramsyah.
Ini bukan kali pertama Kitaran Tabah Sdn. Bhd bekerjasama dengan USK. Sebelum USK, Universiti Putra Malaysia juga menjadi mitra mereka, sedangkan di luar kampus, pihaknya juga telah memiliki mitra seperti di Filipina, Laos, bahkan Kolombia. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment