Kegiatan yang berkolaborasi dengan Magister Administrasi Pendidikan (MAP) USK dan Balai Guru Penggerak Provinsi Aceh itu menghadirkan keynote speaker anggota DPR RI Hj. Illiza Saadudin Djamal, SE.
Ketua MKKS SMA Banda Aceh, Zulfikar, SE MSi mengatakan acara seminar dan workshop tersebut diikuti oleh 200 peserta, diantaranya kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, Perwakilan guru SMK dan SLB, guru besar USK, Dosen dan mahasiswa
“Seminar nasional dan workshop pendidikan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan di mana para pendidik dapat terus belajar, berbagi ide, dan berkontribusi pada perkembangan pendidikan yang lebih baik,” kata Zulfikar.
Sementara itu Anggota DPR RI Hj. Illiza Saadudin Djamal, SE dalam paparannya mengatakan menjadi seorang pendidik atau guru itu tidaklah susah. Dan kalau Aceh ingin menjadi terdepan dalam pendidikan, maka para guru haruslah senatiasa mengikuti perubahan zaman dan juga perubahan kurikulum, apalagi kurikulum pendidikan di Aceh berbeda dengan daerah lain.
“Di Aceh ada kekhususan dalam pelaksanaan Syariat Islami. Sehingga dalam muatan lokal juga dimasukkan materi-materi tentang syariat Islam,” kata Illiza.
Anggota Komisi X DPR RI itu menambahkan dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka hal yang harus dilakukan diantaranya menciptakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan lingkungan peserta didik dan khusus di Aceh haruslah diberikan kemerdekaan (kebebasan) ke arah pendidikan yang islami sesuai yang berlaku di Aceh saat ini.
Ketua Panitia Pelaksana, Jamaluddin S.Pd, M.Pd mengatakan kegiatan Workshop dan seminar ini juga menghadirka pemateri nasional, diantaranya Sekjen APMAPI Prof. Dr. Suryadi, M.Pd, praktisi kurikulum merdeka Kemendikbudristek, Prof. Neti Karnati, M.Pd, Guru Besar UNJ, Praktisi Kurikulum Merdeka, Kepala Badan Guru Penggerak Provinsi Aceh, Dosen USK, wakil sekolah enggerak Dr. Erlawana, S.Pd.,M.Pd, Kepala SMA Negeri 7 Banda Aceh dan Kepala SMA Negeri 1 Banda Aceh Nilawati, S.Pd.,M.Pd.*
0 facebook:
Post a Comment