Dalam pertunjukan tersebut, Syeh Medya Hus, sang maestro seni tradisi Aceh, menghibur penonton dengan ciri khas cengkok syair Acehnya. Sementara itu, Lem Toe, Toni Marsila dan Agam Baba menghipnotis penonton dengan aksi komedi (Cagok) Aceh. Erzam, yang dikenal sebagai penyanyi muda Aceh, menyanyikan lagu yang memukau indra dengar penonton. Tak ketinggalan sebuah persembahan seni tradisi Aceh "Meu Hiem" (teka-teki Aceh) yang dibawakan Septiawan dan Syeh Mulyadi mengajak penonton untuk memutar kepala dalam untuk menjawab pertanyaan-peryanyaan yang memojok.
Kehadiran Agam Baba Raya Manyang, komedian lokal Aceh sukses membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal saat menambahkan elemen komedi yang menyegarkan. Kolaborasi ini menjadi magnet tersendiri bagi penonton, yang terhibur hingga akhir acara.
Anggota Seueng Samlakoe dari seluruh wilayah Aceh turut meramaikan panggung dengan penampilan yang memukau. Mereka membawakan berbagai hikayat dan ca'e Aceh dan memperkenalkan warisan budaya Aceh kepada penonton.
Pimpinan Seueng Samlakoe, Syeh Medya Hus, saat diwawancarai usai tampil menyatakan senang atas kesuksesan acara tersebut, "Kami berharap Pekan Kebudayaan Aceh tidak hanya menjadi wadah untuk memperkenalkan kekayaan budaya Aceh, tetapi juga sebagai ajang untuk menghasilkan kolaborasi yang menakjubkan antara seniman tradisional dan generasi muda."
Medya Hus mengatakan Semarak PKA ke-8 ini tidak hanya menciptakan hiburan yang mengesankan tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan masyarakat Aceh terhadap warisan budayanya yang kaya. Acara ini menjadi bukti bahwa tradisi dan inovasi dapat bersatu demi menciptakan pengalaman budaya yang tak terlupakan.*
0 facebook:
Post a Comment