Humas Ponpes Nuu Waar AFKN, Ustaz Muhammad Jufri Halim mengatakan, santri yang telah lulus kini kembali ke daerah asal mereka.
“Mereka mengabdi membangun daerahnya. Ada yang jadi dai, guru, tenaga kesehatan, bidan, dokter, PNS, polisi, tentara, dan lain-lain,” ujar Ustaz Jufri, Sabtu (27/1/2024).
Diungkapkan Ustaz Jufri, meski beragam profesi tetapi santri lulusan Ponpes Nuu Waar AFKN dituntut untuk tetap berdakwah di mana pun.
“Selepas bekerja, mereka biasa mengajar ngaji, mengajarkan shalat, mengajarkan bekam,” kata Ustaz Jufri.
Menurut Ustaz Jufri, KH. MZ Fadzlan R Garamatan sebagai Pimpinan Ponpes Nuu Waar AFKN yang juga dai asal Papua selalu mengamati kebutuhan masyarakat pedalaman Papua. Misalnya di daerah pedalaman Papua membutuhkan bidan, dokter dan tenaga kesehatan.
Soal biaya, lanjut Ustaz Jufri, ditanggung seluruhnya oleh Ponpes Nuu Waar AFKN. “Mulai dari tiket pesawat, pakaian, fasilitas lainnya kita biayai,” ujar Ustaz Jufri.
Dikatakan Ustaz Jufri, setiap tahun Ponpes Nuu Waar AFKN menerima 500-600 calon santri dari Papua dan kawasan Indonesia timur lainnya.
“Beberapa tahun belakangan ini kami fokus santri usia SD,” kata Ustaz Jufri. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment