Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc membuka secara resmi kolaborasi dua kampus tersebut, dalam acara bertajuk, Meusahoe Meusyedara: Menjejak Warisan Nusantara: Eksplorasi Kebudayaan Aceh.
"Ini menjadi kesempatan berharga bagi USK dan UUM untuk saling belajar, bertukar gagasan, dan merengkuh wawasan sebagai tabungan pengalaman. Utamanya mengenal lebih dalam kebudayaan Aceh juga Malaysia," kata Prof Mustanir.
Menurutnya, hubungan historis Aceh-Malaysia sangat erat yang termaktub dalam sejarah perjalan bangsa. Jejaknya masih melekat, seperti ada Kampong Aceh, Yan, Keudah, Malaysia, juga ada gampong (desa) Keudah di Kota Banda Aceh.
"Bukan saja itu, dari aspek bisnis hubungan Indonesia-Malaysia juga saling mewarnai. Semisal mie instan produk Indonesia yang laris di sana, begitu pula industri animasi Malaysia lewat Upin Ipin yang digemari anak-anak Indonesia," ungkapnya.
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan agenda pertama yaitu talkshow dengan tema: Amplifying Campus Life Through Student Development Programs. Sekdiv UKM Inkubator USK, T Haniv Rayyana menyampaikan, kedatangan UUM merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya pada November 2023 UKM Inkubator USK datang ke Malaysia.
"Selama di sini, delegasi UUM akan kita jamu dengan beberapa agenda, seperti city tour, pengabdian masyarakat dengan membersihkan pantai Alue Naga, perkenalan sistem belajar USK menggunakan sistem sit in class, juga visit desa wisata Lubok Sukon," beber Haniv.
Para delegasi Universiti Utara Malaysia (UUM), mengikuti pembukaan acara yang bertajuk Meusaho Meusyedara: Menjejak Warisan Nusantara: Eksplorasi Kebudayaan Aceh di Aula FEB USK, Sabtu, (2/3/2024). |
"Contoh sederhana, teman-teman dari UUM sangat tertarik dengan khas acara-acara di Aceh yang dibuka dengan tilawatil qur'an dan ditutup dengan doa. Sedangkan di sana, mereka biasanya dibuka dengan pembacaan Surah Al-Fatihah saja," ujarnya. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment