Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh Dr. Tgk. Muhammad Yusran Hadi, Lc, MA menyampaikan hal tersebut dalam ceramah tarawih di Mushalla Al-Muhajirin, Komplek Lembah Hijau, Cot Masjid, Banda Aceh, Selasa malam (19/3/24).
"Di antara hikmah disyariatkan puasa atau maqashid syariah dalam ibadah puasa yaitu menumbuhkan rasa empati dan kasih sayang kepada saudara seiman yang menderita karena kelaparan dan kehausan, serta peduli terhadap mereka dengan cara membantu untuk menghilangkan atau meringankan penderitaan mereka," urainya.
Tgk Yusran Hadi menambahkan, dengan puasa, umat Islam bisa merasakan penderitaan orang yang lapar dan haus karena tidak makan dan tidak minum selama sehari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.
“Jika dalam dalan puasa kita menderita kelaparan dan kehausan selama satu hari karena tidak makan dan minum, bagaimana lagi jika kita tidak makan dan tidak minum selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan kecuali hanya makan dan minum sedikit sehari sekali atau dua hari sekali,” ungkapnya.
“Bahkan umat Islam di Gaza sudah memulai puasa dalam arti tidak makan dan minum akibat kekurangan makan makanan dan air jauh-jauh hari sebelum kita berpuasa Ramadhan yaitu perang Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023 yang lalu,” ungkapnya.
Tgk Yusran Hadi menegaskan, umat Islam harus tetap empati dan peduli terhadap penderitaan saudara-saudara seiman di Gaza Palestina saat ini. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment