Diskusi terbuka ini dihadiri oleh 50 mahasiswa dari berbagai fakultas, menghadirkan pembicara di antaranya Fatma Al Ghussain, Direktur Eksekutif Amna Care Fund sekaligus aktivis wanita asal Palestina sebagai pembicara utama, Amrullah Bustamam, Kepala Pusat Studi Hukum Pidana dan Kriminologi UIN Ar-Raniry, Reza Idria, Direktur ICAIOS, dan Saifuddin A. Rasyid, Kepala PKMB UIN Ar-Raniry sebagai moderator diskusi.
Selama tiga jam, pembicara berbagi dan berdialog dengan peserta mengenai isu Palestina, terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia, geopolitik global, dan moderasi beragama.
Amrullah Bustamam memulai diskusi dengan pandangannya tentang isu Palestina, terutama dari sudut pandang hukum internasional dan HAM. Ia turut menyoroti standar ganda yang ditunjukkan oleh pengadilan internasional yang belum mengambil langkah apa pun untuk membantu warga Palestina.
Sementara Fatma Al Ghussain membahas kondisi terkini akibat serangan Israel ke Gaza dan pentingnya bantuan sosial untuk warga Palestina, terutama perempuan, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
Fatma, yang aktif dalam memberikan bantuan sosial kepada penduduk Palestina yang membutuhkan, khususnya bantuan medis kepada kaum perempuan, anak-anak dan penyandang disabilitas juga menyampaikan bahwa bantuan dari berbagai lapisan masyarakat sangat diperlukan mengingat kondisi terakhir yang semakin memburuk.
"Kondisi mengenaskan yang terjadi selama 6 bulan ke belakang ini belum menemui titik terang, hingga pagi ini masih ada rumah sakit yang diledakkan dan berakibat kepada bertambahnya korban jiwa dan luka-luka sebagai akibat dari serangan Israel ini," ungkap Fatma Al Ghussain.
"Di samping itu, ditutupnya akses kebutuhan primer seperti makanan, air, listrik, kebutuhan medis, sanitasi, keuangan, dan lainnya memperburuk keadaan warga Gaza yang sudah buruk," tambahnya.
Reza Idria, setuju dengan Fatma. Ia menambahkan perspektif geopolitik global dan membandingkan bantuan sosial yang diterima oleh pro-Palestina dan pro-Israel.
“Bantuan yang kita pro-Palestina berikan kepada penduduk Palestina selama beberapa dekade ke belakang masih berkali lipat jauh di bawah total bantuan yang diberikan kepada pihak lainnya,”paparnya.
“Yang juga perlu ditekankan, apa yang dilakukan Israel kepada warga Palestina tidak sesuai dengan prinsip moderasi beragama, yang mengedepankan nilai perdamaian dan kenyamanan dalam hidup bermasyarakat,” tegasnya.
Dialog Ramadhan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Ar-Raniry Ramadhan Fair (ARF) dan akan diikuti dengan Kajian Ramadhan, Rabu (20/3/2024), dengan menghadirkan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12, H. M. Jusuf Kalla dan Tgk. H. Fakhruddin Lahmuddin dengan mengusung tema Masjid sebagai Pelopor Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, yang akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Kampus UIN Ar-Raniry. (Sayed M. Husen)
0 facebook:
Post a Comment